Rumah Rusak akibat Banjir Garut Tidak Direnovasi
- VIVA.co.id/Lucky Aditya
VIVA.co.id - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengaku sudah mempunyai program prioritas untuk korban terdampak banjir bandang di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Kementerian mempersiapkan rumah susun (rusun) untuk mereka.
"Kerusakan paling parah rumah-rumah. Makanya satu yang kita prioritaskan adalah mempersiapkan rumah sebagai tempat relokasi," kata Basuki saat mengunjungi Kampung Warna-warni Malang pada Jumat, 23 September 2016.
Basuki mengungkapkan warga yang rumahnya yang sudah tidak layak ditempati diminta segera pindah. Berdasarkan data Bupati Garut, ada 168 keluarga yang terdampak. "Kami sudah punya rusun di sana dengan 98 hunian. Jadi kami akan segera bikin yang kurang. Nanti yang kurang kami akan bikin rusun," katanya.
Kementerian PUPR tidak akan merenovasi rumah yang rusak karena terdampak banjir. Sebab semua bangunan yang terdampak banjir terletak di bantaran sungai.
"Bangunan itu ada di bantaran sungai, bahaya itu, dan bangunannya rata dengan sungai. Makanya kami buat tanggul, tapi airnya melimpah dan terseret ke belakang tanggul," ujar Basuki.
Menteri mengaku telah menyiapkan anggaran untuk pembangunan rusun itu tetapi dia menjelaskan secara rinci. Hal terpenting sekarang adalah pembangunan rusun serta survei soal rusun yang belum ditempati warga.
"Kami harus segera bikin rusun, dan ada rusun yang belum ditempati, langsung saya minta Pak Bupati untuk diisi oleh para korban terdampak. Tapi saya suruh pilih orangnya selektif, jangan sampai nanti dikasih rusun malah tempatnya dijual," kata Basuki. (ase)