Bencana Banjir Bandang di Garut, Kepala BNPB Lapor Jokowi
- ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
VIVA.co.id – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei, melaporkan perkembangan penanganan bencana banjir bandang di Garut kepada Presiden Joko Widodo pada Rabu, 21 September 2016, malam.
Willem pun telah berada di lokasi bencana sejak kemarin untuk mendampingi BPBD dalam penanganan darurat.
Upaya tanggap darurat di bawah pos komando masih terus dilakukan hingga hari ini, Kamis, 22 September 2016. Salah satunya pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana, seperti permakanan, hunian, dan air bersih.
"Pengungsi ditempatkan di aula Korem dalam keadaan baik. Ketersediaan makanan, air bersih cukup. Plus bantuan dari masyarakat," kata Willem di Pos Komando (Posko) Bencana Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor Garut, seperti dalam siaran pers yang diterima VIVA.co.id.
Willem menambahkan bahwa Bupati Garut Rudi Gunawan juga menyiapkan rusun dengan kapasitas 100 orang. Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, saat ini pengungsi berjumlah 433 jiwa. Mereka ditempatkan di pos pengungsian Makorem 062 TN.
BNPB telah mengirim bantuan logistik senilai Rp2 miliar untuk BPBD Garut dan BPBD Provinsi Jawa Barat. Bantuan berupa makanan siap saji, selimut, tikar, tenda, pakaian sekolah dan kidsware dan lainnya.
"Di samping itu, dana siap pakai dari pemerintah untuk mendukung operasional tanggap darurat sebesar Rp400 Juta," kata Willem.
Kondisi di lapangan menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat sangat baik. "Jumlah relawan yang tercatat sebanyak 360 orang dari 16 lembaga," ungkap Willem. Posko masih melakukan pendataan kerusakan dan kerugian di lokasi bencana.
BNPB saat ini masih melakukan kaji cepat dampak kerusakan bencana. Pemetaan dilakukan dengan menerbangkan drone dan memanfaatkan citra satelit beresolusi tinggi bersama Lapan, BIG dan BPPT. Evaluasi dilakukan untuk dapat mengambil langkah-langkah penanganan secara cepat dan tepat.
Kepala BNPB juga melaporkan bahwa hingga malam tadi korban meninggal berjumlah 23 orang dan 18 lainnya masih dalam pencarian. Pencarian korban melibatkan tim gabungan dari BPBD, Badan SAR Nasional, TNI, Polri, PMI, Tagana, dinas-dinas terkait, relawan dan masyarakat. (ase)