700 Haji Ilegal akan Diperiksa di Jakarta
- VIVA/Rusli Djafar
VIVA.co.id – Badan Reserse Kriminal Mabes Polri berencana memeriksa 700 warga Indonesia yang menunaikan ibadah haji menggunakan kuota Filipina. Namun, para jemaah itu akan diperiksa di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, bukan di Arab Saudi atau di Filipina.
"Kasih waktu dua hari, kami juga akan siapkan tim untuk memeriksa di Asrama Haji Pondok Gede," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Agus Andrianto di kantornya, Senin, 19 September 2016.
Pemeriksaan ini diperlukan, karena penyidik kepolisian yang berangkat ke Arab Saudi tak diizinkan otoritas setempat untuk melakukan pemeriksaan terhadap 700 orang jemaah itu. "Kami enggak boleh periksa oleh otoritas di sana. Kami di sana hanya membantu untuk proses pemulangan saja," ujar Agus.
Akhirnya, Agus menginstruksikan anak buahnya bergeser ke Manila, Filipina. Sebab, 700 jemaah haji asal Indonesia itu rencananya akan singgah terlebih dulu ke sana, sebelum bertolak ke Tanah Air. Para jemaah dikembalikan ke Filipina karena diduga menggunakan paspor negara itu.
Namun di Manila, penyidik juga tak bisa melakukan pemeriksaan. Mereka akhirnya membantu untuk mengelompokkan jemaah berdasarkan daerah asalnya. "Kesepakatannya di Manila enggak periksa, tapi mengelompokkan. Jadi kami bantu pemulangan," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna Hamonangan Laoly mendapatkan informasi dari Kementerian Luar Negeri terkait 700 jemaah haji asal Indonesia yang menunaikan ibadah haji melalui Filipina.
Informasi tersebut kemudian diteruskan kepada Polri untuk ditindaklanjuti, dengan mengirimkan penyidik Bareskrim Polri ke Filipina dan Jeddah, untuk menelusuri 700 jemaah haji asal Indonesia yang berangkat menggunakan kuota Filipina. (ase)