Cuaca Ekstrem, Wisatawan Pantai Selatan Diminta Waspada
- ANTARA FOTO
VIVA.co.id – Kepolisian Air Polda Yogyakarta mengimbau wisatawan untuk mewaspadai kemungkinan dampak cuaca ekstrem di kawasan pantai daerah itu. Saat ini, gelombang pasang di sejumlah tempat sedang melanda.
"Kondisi pantai selatan Yogyakarta mulai bulan September 2016 sangat ekstrem. Gelombang tak bisa ditebak," kata Direktur Polair Polda Yogyakarta Kombes Pol Endang Karnadi, Senin, 19 September 2016.
Ketinggian gelombang karena cuaca ekstrem bahkan bisa mencapai lima meter. Sejumlah rumah makan sea food di Pantai Depok saat ini juga rusak akibat diterjang gelombang pasang.
"Deburan gelombang bisa mencapai daratan, bahkan telah menyebabkan kerusakan di Pantai Depok," katanya.
Oleh karena itu, ia mengingatkan, baik kepada wisatawan atau nelayan untuk mewaspadai hal tersebut. Terutama kepada nelayan yang tetap memaksa melaut di cuaca ekstrem.
"Kami paham itu untuk mata pencaharian mereka juga (nelayan), tapi mbok ya mikirkan keselamatan juga. Kapal nelayan pecah di tengah laut sering kami temukan. Personel kami saja ketika berada sejauh 5 mil laut bertemu gelombang langsung balik kanan," katanya.
Tidak hanya gelombang laut, Endang juga menganggap banyaknya palung di pantai sepanjang laut selatan bisa mengintai keselamatan wisatawan. Pantai-pantai yang masuk dalam rawan palung itu antara lain, Pantai Parangtritis, Wediombo, Baron dan juga Pantai Pulang Syawal (Indrayanti).
"Celakanya, pantai-pantai itu merupakan primadona wisatawan. Saya juga tidak habis pikir ketika kami patroli sekitar pukul 05.00 WIB itu sudah banyak wisatawan, terutama dari luar kota yang mandi di tepi pantai. Ini jelas bahaya," katanya.
Meski begitu, karena jadi bagian dari tugas, lanjut Endang, pihaknya tetap rutin berpatroli dari markas komando yang berada di kompleks Pantai Depok, Bantul.
"Kami lakukan pagar betis. Pengawasan intensif terus dilakukan terutama saat musim liburan. Harapannya zero accident saat musim Lebaran lalu selalu bisa terwujud," ujar Endang. (ase)