Polri: Kualitas Ali Kalora Setara dengan Santoso
- ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
VIVA.co.id – Ali Kalora bakal memimpin kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT), menggantikan dua pucuk pimpinan sebelumnya, yaitu Basri dan almarhum Santoso alias Abu Wardah. Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Inspektur Jenderal Polisi, Boy Rafli Amar, mengatakan kemampuan Ali Kalora cukup luar biasa dalam memimpin organisasi itu.
"Paling berbahaya Ali Kalora. Ali Kalora ini sama istilahnya kualitas dengan Santoso," kata Boy di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat 16 September 2016.
Sejauh ini jumlah anggota MIT hanya tersisa 12 orang yang masih bersembunyi di pegunungan wilayah Sulawesi Tengah.
Boy mengatakan, kelompok teroris itu tidak terkonsentrasi dalam satu kelompok bersembunyi di hutan, namun mereka sudah terbagi beberapa kelompok.
"Jadi mereka sudah terpecah ada yang bertiga, berdua jadi tidak utuh dalam satu kelompok. Ini akan mempermudah dalam proses pencarian karena kita sudah membagi empat sektor," katanya.
Tentunya, satuan tugas Operasi Tinombala berhasil sudah membagi ke beberapa titik wilayah untuk mencari keberadaan kelompok teroris MIT yang masih bersembunyi tersebut.
Sebelumnya, Satgas Tinombala berhasil mengamankan tiga orang kelompok MIT saat terseret arus Sungai Puna di antaranya, Basri, istrinya Nurmi Usman alias Oma. Namun, satu orang bernama Andika ditemukan dalam keadaan tewas.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian meyakini kekuatan kelompok Santoso kini semakin melemah dengan tertangkapnya Basri. Kendati begitu, Kapolri mengatakan, masih ada Ali Kalora, tokoh di kelompok tersebut yang juga masih memiliki wibawa.
(ren)