Eks Anak Buah Santoso Buka Mulut, Terungkap Aksi-aksi Keji

Kaki tangan Santoso, Basri alias Bagong ditangkap.
Sumber :
  • VIVA/Abdullah Hamann

VIVA.co.id – Berdasarkan pengembangan hasil penyidikan dari beberapa anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang ditangkap Satuan Tugas Operasi Tinombala, terungkap sejumlah aksi pembunuhan yang dilakukan oleh kelompok ini. Aparat juga berhasil mengorek informasi beberapa tempat yang menjadi lokasi pemakaman dari orang-orang yang telah menjadi korban pembunuhan kelompok tersebut.

Berdasarkan informasi tersebut, Kamis, 15 September 2016 siang, pasukan gabungan TNI dan Polri yang terlibat dalam Satgas Operasi Tinombala bergerak menuju satu tempat di Desa Sausu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Di tempat ini menjadi lokasi penguburan beberapa korban berdasarkan pengakuan para bekas anak buah Santoso. 

Salah satu peristiwa mengerikan dari aksi kelompok ini adalah pembunuhan terhadap I Nyoman Astika (70) warga Desa Balinggi, Kecamatan Torue. Korban dipenggal lehernya oleh sejumlah pria menggunakan penutup wajah, yang belakangan diketahui adalah anak buah Santoso.

Pengakuan anak buah Santoso yang telah dimintai keterangan, juga mengungkapkan, mereka pernah memakamkan korban lainnya di wilayah Kecamatan Lore. Sebagaimana diketahui, ada dua orang warga Desa Sedoa, Kecamatan Lore Utara yang hilang di hutan pada akhir 2014. 

Tak hanya itu, ada pula tiga orang warga Desa Tamadue, Kecamatan Lore Timur yakni, Garataudu, Harun Tobio dan Ditla Tetelembu, yang diculik saat tengah mencari rotan sebelum kemudian dibunuh oleh kelompok pimpinan Santoso ini.

Selain Garataudu dan Ditla Tetelembu, hingga kini kuburan Harun Tobio belum ditemukan. Namun dengan tertangkapnya para anak buah Santoso dan Basri maka satu per satu keberadaan kuburan itu mulai terungkap.

Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah AKBP Hari Suprapto sebagai juru bicara Satgas Tinombala, membenarkan adanya tim Satgas Tinombala yang diturunkan untuk mengecek lokasi yang dimaksud.

“Iya memang benar. Jadi pengecekan dan pengambilan kerangka akan dilakukan. Tim sudah turun menuju Sausu. Namun sampai saat ini belum ada informasi mengenai hasilnya, dari lapangan. Kondisi medannya lumayan sulit. Lokasinya bisa ditemukan, berdasarkan petunjuk dari keterangan yang mereka sampaikan,” ujar AKBP Hari Suprapto, Kamis 15 September 2016. 

Pesawat Polri yang Jatuh Pernah Ikut Buru Santoso

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan, Basri alias Bagong merupakan bagian terpenting dalam jaringan organisasi teroris MIT di Poso, Sulawesi Tengah. Tertangkapnya Basri yang merupakan tangan kanan Santoso itu dinilai akan membuat jaringan teroris itu mulai melemah.

"Dengan tertangkapnya Basri otomatis kekuatan terpenting saya kira (kelompok MIT) sudah sangat lemah sekali," kata Tito Karnavian di PTIK, Jakarta Selatan, Rabu, 14 September 2016.

Lagi, Anak Buah Santoso di Poso Ditembak Mati
VIVA Militer: Brigjen TNI Farid Makruf

Jenderal Berdarah Kopassus TNI Masuki Hutan Sarang Penggorok 2 Polisi

Dia berjalan kaki di medan yang sulit.

img_title
VIVA.co.id
19 Juli 2021