Aliran Dana Freddy Budiman Tak Ditemukan, Nasib Haris Azhar?

Dukungan terhadap aktivis KontraS Haris Azhar
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhammad Solihin

VIVA.co.id – Hasil investigasi tim pencari fakta dugaan aliran dana milik gembong narkoba tidak membuahkan hasil. Dari laporan, tidak ada indikasi bisnis haram Freddy mengalir ke sejumlah penegak hukum.

Kritik Pedas KontaS soal Pemilihan Eks Tim Mawar Jadi Pangdam Jaya

Lantas bagaimana nasib , Ketua Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) yang menuliskan testimoni terkait aliran dana ke petinggi Polri, TNI dan Badan nasional Narkotika (BNN)?

"Nanti dilaporkan dulu ke pimpinan Polri, apa kebijakan selanjutnya," ujar Anjak Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Rikwanto, Kamis, 15 September 2016.

Kontras Kecam Tuntutan Mati Kasus Asabri, Tak Beri Efek Jera

Hendardi, seorang anggota tim pencari fakta menyebut, perihal nasib sepenuhnya merupakan kewenangan dari kepolisian. Pihaknya hanya membantu menelusuri dugaan aliran dana Freddy Budiman seperti yang diakui .

"Itu tidak menjadi domain kami, tentu menjadi domain Kapolri. Itu tidak masuk di dalam rekomendasi kami,"  kata Hendardi.

Kata Fatia Kontras Usai Diperiksa Soal Laporan Luhut

, beberapa waktu lalu sempat merilis catatan yang disebutnya hasil wawancaranya dengan sebelum dieksekusi mati. Dalam catatan testimoni itu, Haris menyebut jika selama berbisnis, selalu memberi sejumlah uang kepada petinggi polisi, TNI dan BNN untuk kelancaran bisnisnya.

Jumlah uang diduga mencapai puluhan miliar dan berlangsung lama. Meski telah berada di dalam penjara. Atas catatan testimoni itu, pun dilaporkan ke kepolisian.

Ia dituding mencemarkan nama baik institusi penegak hukum. Namun guna mencari tahu lebih jelas akar masalahnya, akhirnya dibentuklah tim investigasi. Selama sebulan, tim yang terdiri dari berbagai elemen mengumpulkan sejumlah data dan fakta terkait dugaan testimoni .

Direktur Lokataru Haris Azhar datangi Polda Metro Jaya.

Mau Dijemput Paksa, Haris Azhar: Kecewa Saya Belum Mandi

Haris Azhar kecewa lantaran penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya coba menjemput paksa dirinya, Selasa pagi 18 Januari 2022.

img_title
VIVA.co.id
19 Januari 2022