Ratusan Titik Api Masih Membara di Kalimantan
- VIVA.co.id/ Danar Dono
VIVA.co.id – Ratusan titik api masih bermunculan di Kalimantan. Setidaknya sudah sepekan berjalan, penyebab bencana dan lahan ini tak kunjung bisa dipadamkan.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan hingga Kamis, 15 September 2016, terpantau ada 81 titik api di Kalimantan Barat dan 68 titik api di Kalimantan Tengah.
Dilaporkan Sutopo, dari pantauan citra satelit Himawari yang dirilis Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika, sejak Rabu, 14 September 2016, di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah sudah terjadi kepulan asap.
Sumbernya masih di lahan dan hutan yang sama pada saat kebakaran terjadi pada tahun 2015. Dampak asapnya pun sudah meluas hingga memasuki kawasan Singapura, Brunei Darussalam dan Malaysia.
Kalbar 81 hotspot dan Kalteng 68 hotspot karhutla 15/9/2016 7 Wib. Sudah seminggu masih membara. pic.twitter.com/PdTq56x3VD
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_BNPB) September 15, 2016
Kalbar membara. Sudah 5 hari tidak ada hujan. Pembakaran lahan masih marak dilakukan. pic.twitter.com/dXlBd3VVlC
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_BNPB) September 14, 2016
Sebaran asap kathutla di Kalbar dan Kalteng. Daerah-daerah ini tahun 2015 juga dibakar untuk buka kebun. pic.twitter.com/FsXjGBK9QU
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_BNPB) September 14, 2016
Bencana dan lahan di Indonesia merupakan fenomena berulang. Sudah berjalan hampir 20 tahun, bencana ini merugikan publik dan kehidupan sosial, ekonomi masyarakat bahkan hingga ke hubungan antarnegara.
Tahun 2015, setidaknya tercatat kerugian negara akibat kejadian ini menembus Rp242 triliun dengan lebih dari 2,6 juta hektare lahan hilang terpanggang dan lebih dari 40 juta orang terpapar kabut asap. (ase)