Tak Ada Surat Resmi 2,1 Ton Daging Bebek Beku Diamankan
VIVA.co.id – Sebanyak 2,1 ton daging bebek beku berhasil diamankan Balai Karantina Pertanian Wilker Bakauheni, Lampung Selatang (Lamsel), karena tidak memiliki dokumen Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).
Penangkapan terhadap 2,1 ton daging bebek beku tersebut terjadi sekitar pukul 15.30 WIB, Rabu 14 September 2016 pada pemeriksaan rutin di Seaport Interdiction (SI) Bakauheni Lamsel.
Kepala Balai Karantina Pertanian Wilker Bakauheni Lamsel, Azhar, menjelaskan, saat melakukan razia rutin di SI Bakauheni Lamsel, pihaknya melihat kendaraan kontainer berwarna putih nopol B 9309 UKR melintas untuk menyeberang ke Pulau Jawa.
"Pas kami lakukan pemeriksaan, kontainer itu membawa bebek yang sudah dibekukan dimasukkan ke plastik warna putih dan dimasukkan kembali ke kardus. Bebek itu dari Medan menuju Jakarta," tutur Azhar, Rabu 14 September 2016.
Dia melanjutkan, saat diminta surat-surat resmi, baik surat pengiriman maupun SKKH, sopir atas nama Herbert Siburian (30 tahun) warga Jalan Dariltani, Kebunsayur, Siantar Timur, Medan, Sumatera Utara, hanya menunjukkan surat pengiriman barang. Sedangkan SKKH tidak ada.
"Surat izin pengirimannya juga mencurigakan, dalam surat izin itu diterbitkannya tanggal 5 Agustus 2016 berlaku selama satu bulan. Tapi, ini kan sudah lewat satu bulan, berarti surat itu sudah tidak berlaku lagi," ujarnya.
Selain itu, sambung Azhar, Daging Beku hasil Impor dari negara Malaysia itu juga dalam surat pengirimannya sebanyak 10 ribu ekor dengan berat 20 ton. Namun, sopir tersebut membawa daging bebek itu sebanyak 2,1 ton.
"Berarti ini kan akal-akalan saja, surat itu sudah tidak berlaku lagi, tapi masih dipakai oleh sopir. Beratnya pun tidak sesuai dengan yang dibawa, untung saja kami jeli melihatnya," kata dia.
Menurutnya, daging bebek beku tersebut dalam surat itu tertera milik perusahaan UD Multi Jaya Abadi di Jalan Veteran Dalam Medan dengan nama pemilik Jefry Tanuji akan dikirimkan kepada Harry yang merupakan pemilik PT Selalu Jaya di Jalan Prancis blok J, Tangerang.
"Barang bukti daging bebek (ex-impor) dari Malaysia ini bersama sopirnya telah kami amankan di Balai Karantina Pertanian Wilker Bakauheni Lamsel," tutur Azhar.