Singgung Narkoba di Era SBY, Buwas: Ada Musuh dalam Selimut
- Zahrul/VIVA/DEPOK
VIVA.co.id – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Budi Waseso, sempat menyinggung era kepemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait penanganan bahaya penyalahgunaan narkoba.
"Pak SBY dulu bilang, tahun 2015 Indonesia bebas narkoba namun saat itu semua tidak berjalan maksimal, buktinya ada kegagalan,” katanya saat ditemui di sekolah partai PDIP, di Wisma Kinasih, Tapos Depok, Jawa Barat, Sabtu 10 September 2016.
Dan saat ini, lanjut Buwas --akrabnya--, Indonesia menjadi tempat perdagangan narkoba terbesar dari sejumlah negara termasuk Eropa, Hongkong, Malaysia dan Singapura. Buwas menganggap, hal itu adalah bagian dari proxy war atau perang modern yang gencar dilakukan untuk menguasai Indonesia.
"Saya tidak ikut saat pertemuan Pak Jokowi dengan presiden Filipina, yang jelas saya akan lakukan apa yang jadi komitmen pemerintah dalam hal ini presiden, selama itu diatur Undang-undang dan ancaman untuk negara kita. Negara kita negara berdaulat," ujarnya.
Lebih lanjut Buwas mengatakan, pembuatan barang haram tersebut banyak dipasok dari sejumlah negara maju seperti Eropa, Hongkong dan China. Beberapa bandarnya terdapat di Malaysia dan Singapura. Motifnya, lanjut Buwas, ialah ingin menguasai Indonesia.
"Di sini ini (Indonesia) cuma meracik. Saya yakin ada negara yang ingin menguasai negara kita. Ada musuh dalam selimut," ucapnya.