Disusupi Drone, Pengamanan Rutan Medan Diperketat
- Putra Nasution
VIVA.co.id – Petugas Pengamanan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IA Tanjung Gusta, Medan, mengaku kesulitan untuk mengungkap pemilik dari pesawat tanpa awak atau drone. Kuat dugaan drone digunakan sebagai alat untuk melakukan penyelundupan narkoba ke dalam rutan tersebut.
"Belum, masih terus kami telusuri siapa pemilik drone tersebut, hingga saat ini belum ada yang melapor siapa pemilik drone yang kita temukan itu," ungkap Kepala Pengamanan Rutan (KPR) Kelas IA Tanjung Gusta Medan, Nimrot Sihotan, saat dikonfirmasi VIVA.co.id, Sabtu sore, 10 September 2016.
Drone berwarna putih itu ditemukan pertama kali oleh petugas sipir saat melakukan razia rutin setiap harinya, Rabu malam, 8 September 2016, sekitar pukul 20.30 WIB. Drone itu ditemukan dekat menara pengawas dan blok sel huni narapidana (Napi) di Rutan tersebut.
Belum diketahui pemilik dan pilot drone tersebut. Penyelidikan sementara petugas pengamanan Rutan, drone diduga digunakan untuk menyelundupkan narkoba. "Dugaan kami seperti itu (narkoba). Dari luar ke dalam Rutan," tegas Nimrot.
Drone tersebut diamankan dengan kondisi mati. Setelah dilakukan pengecekan, drone berwarna putih sudah tidak dilengkapi dengan kamera. "Kita temukan sudah di bawah, setelah kita cek dronenya tidak ada lagi kameranya. Seharusnya, drone itu ada kameranya," tuturnya.
Sementara Rutan Tanjung Gusta dikenal memiliki sistem pengamanan ketat. Namun, pelaku penyelundupan barang terlarang itu tidak kehabisan akal untuk melakukan penyelundupan. Salah satunya, menggunakan pesawat tanpa awak itu.
"Sementara ini kita duga akibat tindakan penertiban yang kita lakukan para bandit (warga binaan) mencari segala cara untuk memasukkan barang terlarang (narkoba) ke dalam rutan," sebutnya.
Ironisnya, pihak Rutan tidak melaporkan penemuan drone tersebut kepada pihak Kepolisian. Kini, drone tanpa kamera itu, diamankan oleh petugas pengamanan Rutan Tanjung Gusta Medan.
"Enggak perlu koordinasi (dengan polisi). Karena kita belum temukan unsur pidana. Ke depannya, kita lakukan peningkatan kewaspadaan dan kontrol keliling untuk antisipasi masuknya drone ke dalam rutan selanjutnya," terang Nimrot.