Kivlan Zein Klaim WNI Sandera Abu Sayyaf Dilepas Pekan Depan
- VIVA.co.id/Zahrul Darmawan
VIVA.co.id – Salah satu negosiator pembebasan sandera dari kelompok Abu Sayyaf, Mayjen (Purn) TNI Kivlan Zein, mengklaim dapat informasi mengenai pembebasan sembilan warga Indonesia yang masih jadi sandera kelompok itu, akan dibebaskan pekan depan.
Itu dikatakan Kivlan saat ikut Presiden Filipina Rodrigo Duterte dan Presiden RI Joko Widodo, dalam kunjungan ke pusat grosir Tanah Abang, Jakarta Pusat, sore tadi, 9 September 2016.
"Insya Allah waktu dekat. Mungkin minggu depan. Sudah sepakat (dibebaskan)," kata Kivlan di sela-sela kunjungan tersebut.
Kivlan mengaku, diplomasi yang dilakukan untuk upaya pembebasan ini tidak terang-terangan. Salah satu upaya ini dilakukan melalui anak kandung pimpinan Moro National Liberation Front, Nur Misuari, yang bernama Abdul Karim. Mereka bertemu dengan salah satu staf Duterte bernama Jesus Dureza.
"Saya mendorong dari belakang. Sama bapaknya (Misuari), Duterte sudah omong. Lalu dia (Misuari) kirim anaknya untuk cakap-cakap dengan Duterte tapi enggak langsung, melalui Dureza," jelasnya.
Dengan diplomasi itu, Kivlan memastikan, sembilan WNI yang masih disekap Abu Sayyaf akan segera dibebaskan dengan selamat. "Duterte datang, saya datang. Sandera kita kan mau lepas yang sembilan orang. Doakan," jelasnya.
WNI yang masih disandera saat ini merupakan awak kapal tunda Charles yang disandera sejak akhir Juni lalu. Selain itu, ada tiga WNI awak kapal pukat tunda LD/114/5S berbendera Malaysia milik Chia Tong Lim. Awak kapal ini disandera sejak 9 Juli 2016.