Virus Zika Mengintai, Ketahui Langkah Antisipasinya

Waspada Virus Zika
Sumber :

VIVA.co.id – Virus zika tengah merebak di Singapura. Sebagai tetangga terdekat, Indonesia menjadi negara yang rawan tertular.

Sentil Kementerian Kesehatan, Jokowi: Jangan Bertele-tele!

Hingga awal September 2016, virus zika memang belum menyebar di Indonesia. Kendati demikian, Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek menegaskan untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan langkah-langkah protektif, salah satunya melalui Kantor Kesehatan Pelabuhan.

Menkes langsung menginstruksikan Kantor Kesehatan Pelabuhan untuk mengetatkan pengawasan terhadap warga dari negara terjangkit yang akan masuk ke Indonesia. Pasalnya, puluhan orang di Singapura positif terjangkit virus zika.

Tips 4 Langkah Membuka dan Membuang Masker yang Benar

Nila mengimbau agar setiap orang dari Singapura yang akan masuk ke Indonesia harus dilakukan pengecekan kesehatan. “Orang-orang yang masuk dari Singapura dengan demam harus dilakukan pengambilan darah,” katanya.

Virus zika merupakan salah satu virus dari jenis Flavivirus. Virus ini memiliki kesamaan dengan virus dengue, berasal dari kelompok arbovirus.

Cara Cuci Tangan Paling Efektif Bunuh Virus Corona

Jangan Panik
Virus zika memang mewabah di negara tetangga, namun Kemenkes mengimbau kepada seluruh warga untuk tidak panik. Sebab, Kementerian Kesehatan sudah meningkatkan kewaspadaan di pintu-pintu negara terjangkit. Selain itu Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan biro perjalanan untuk memberikan health alert card bagi penumpang. Kementerian Kesehatan juga telah melakukan pengecekan dengan thermal scanner bagi warga yang masuk ke wilayah Indonesia.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes drg Oscar Primadi MPH mengingatkan, agar masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan kepada virus zika, terutama pada musim pancaroba seperti saat ini.

"Kementerian Kesehatan mengimbau agar warga waspada jika akan berpergian ke negara terjangkit. Kita terus meningkatkan mewaspadai negara terjangkit," ujar Oscar.

Menurutnya, Kementerian Kesehatan telah melakukan pengendalian vektor nyamuk Aedes di wilayah pelabuhan, melakukan fogging, memberantas sarang nyamuk, dan melakukan penyemprotan spray.

"Virus ini tidaklah seperti DBD mematikan, virus ini memiliki dampak kepada ibu hamil, yang akan berdampak pada bayi yakni mikrosefalus," jelasnya.

Virus zika ditularkan melalui gigitan nyamuk. Nyamuk bisa terinfeksi zika bila menghisap darah seseorang yang telah terjangkit. Nyamuk yang terinfeksi lalu bisa menyebarkan virus ke orang lain.

Nyamuk yang menjadi vektor penyakit zika adalah nyamuk aedes, dapat dalam jenis aedes aegypti untuk daerah tropis, Aedes africanus di Afrika, dan juga Aedes albopictus pada beberapa daerah lain.

Nyamuk aedes merupakan jenis nyamuk yang aktif di siang hari, dan dapat hidup di dalam maupun luar ruangan.

Menyusul persebaran virus yang ditularkan nyamuk aedes aegypti ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun telah menetapkan penyakit ini dengan status darurat lintas benua dengan penyebaran yang sangat cepat, pada 1 Januari 2016 silam.

Yang perlu diperhatikan, virus zika sangat berisiko pada perempuan yang sedang mengandung. Sebab, virus ini dapat ditularkan dari ibu hamil kepada bayinya selama kehamilan dan dapat mengakibatkan cacat sejak lahir.

Hingga saat ini belum ada vaksin atau pengobatan spesifik untuk virus ini, sehingga pengobatan berfokus pada gejala yang ada dan melakukan pencegahan.  

Pencegahan dapat dilakukan dengan 3M PLUS, yakni Menguras, Menutup, Memanfaatkan barang bekas dan plus kegiatan pencegahan seperti menaburkan bubuk larvasida pada  tempat penampungan air menggunakan obat anti-nyamuk, kelambu, memakai obat oles anti nyamuk.

Jika ada WNI di Singapura, Menkes mengimbau agar memakai baju tertutup dan memakai obat oles antinyamuk, dan menggunakan kelambu saat tidur.

Tanda-Tanda Terjangkit Virus Zika:
- Mata merah
- Sakit kepala
- Demam mendadak dan lemas
- Kemerahan pada kulit badan
- Nyeri otot dan sendi.

Pencegahan Penularan Virus Zika
1. Menghindari kontak dengan nyamuk
2. Melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan aksi 3M Plus.
3.Melakukan pengawasan jentik dengan melibatkan peran aktif masyarakat melalui Gerakan Satu Rumah Satu Juru Pemantau Jentik (Jumantik)
4. Meningkatkan daya tahan tubuh melalui perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti diet seimbang, melakukan aktivitas fisik secara rutin, dll.
5. Pada wanita hamil atau berencana hamil harus melakukan perlindungan ekstra terhadap gigitan nyamuk untuk mencegah infeksi virus zika selama kehamilan, misalnya dengan memakai baju yang menutup sebagian besar permukaan kulit, berwarna cerah, menghindari pemakaian wewangian yang dapat menarik perhatian nyamuk, seperti parfum dan deodoran.

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.  (webtorial)

Ilustrasi nyamuk.

750 Juta Nyamuk Buatan Siap Dilepas untuk Lawan DBD dan Virus Zika

Adakah dampak negatif terhadap manusia dan lingkungan?

img_title
VIVA.co.id
24 Agustus 2020