Pupuk Organik Inovasi Petani Ini Dibuat dari Hama

Pupuk organik Asam Amino berbahan dasar hama sawah, keong emas, hasil inovasi sekelompok petani di Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id - Sekelompok petani di Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, berinovasi menciptakan pupuk organik dengan bahan dasar siput murbai atau dikenal pula dengan nama populer keong emas (Pomacea canaliculata lamarck).

Andika-Hendrar Prihadi Didoakan Warga Klaten Jadi Pemimpin, Hasto PDIP Sampaikan Pesan Megawati

Hama sawah yang kerap menjadi momok petani akibat merusak tanaman itu kini menjadi pupuk berkualitas tinggi yang diklaim lebih baik dan lebih aman daripada pupuk kimia. Pupuk dari hama sawah itu diberi nama pupuk Asam Amino, inovasi petani hasil kerja sama dengan Dinas Pertanian Kota Semarang.

Kepala Seksi Perlindungan Tanaman dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Semarang, Muji Mulyo, menjelaskan bahwa pupuk Asam Amino terbuat dari keong emas dan campuran lain, seperti ikan, nanas muda, dan daun kelor serta asam nitrat.

Gerindra Koalisi dengan PDIP di Pilbup-Pilwalkot Jateng, Sudaryono: Sama-sama Paham Lah

“Membuat pupuk ini cukup mudah. Sepuluh kilogram keong ditumbuk bersama satu kilogram ikan bandeng, satu buah nanas muda, dan satu kilogram daun kelor," kata Muji di Semarang, Jumat, 9 September 2016.

Setelah ditumbuk halus, bahan-bahan itu harus dicampur dengan 1 ons asam nitrat untuk mengurangi kadar keasaman. Seluruh bahan kemudian dimasukkan dalam wadah yang tertutup rapat selama sebulan. Hasilnya, satu liter Asam Amino bisa menyuburkan sedikitnya satu hektare lahan.

Densus 88 Blak-blakan Ungkap Peran 3 Terduga Teroris yang Ditangkap di Jateng

“Namun pemberian jangan lebih dari takaran, karena bisa menyebabkan tumbuhan jadi mati kepanasan,” ujarnya.

Berdasarkan uji coba sejak awal 2016, pupuk organik keong emas itu disebut menjadi solusi di tengah mahalnya harga pupuk kimia. Pupuk alami itu mampu meningkatkan kualitas panen petani jauh lebih besar.

“Pupuk ini lebih mudah diserap tanaman selama uji coba pada tanaman jagung. Jadi bisa dikata lebih bagus ketimbang pupuk kimia,” katanya.

Pupuk hasil inovasi petani itu, kata Muji, terbukti mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas panen di wilayahnya. Hasil rata-rata panen petani sekali tanam yang sebelumnya 60 ton, kini melonjak hingga 70 ton.

"Perbandingan antara lahan dengan perlakuan pupuk urea biasa dengan Asam Amino cukup signifikan. Pupuk buatan ini hasil kualitas tanamannya meningkat drastis. Apalagi daunnya lebih hijau dan buahnya besar-besar,” ujarnya.

Seorang petani, Samino, mengatakan bahwa pupuk berbahan dasar hama itu cenderung aman bagi lahan. Jika pupuk kimia dapat berdampak buruk seperti rusaknya lahan, maka pupuk alami itu justru akan menyuburkan lahan pertanian.

“Lahannya masih bagus sampai sekarang. Semoga ini bisa berkembang, dan dicontoh petani lain di Indonesia,” ujar Samino.

Untuk mendapatkan bahan dasar pupuk ini, yakni keong emas, cukup mudah. Biasanya, hama tanaman itu kerap ada di sawah-sawah. Penggunaan pupuk Asam Amino juga relatif gampang. Tak hanya mudah dibawa, pupuk Asam Amino ini juga sangat terjangkau dibandingkan pupuk kimia yang digunakan mayoritas petani.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya