Warga Difabel Sulap Kartu Ponsel Jadi Miniatur Alutsista

Agung Setiabudi, warga Semarang penyandang difabel, yang perajin aneka miniatur alutsista dan jenis kendaraan lain berbahan baku kartu bekas ponsel saat ditemui pada Jumat, 9 September 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id - Keterbatasan fisik tak lantas membuat Agung Setiabudi, seorang penyandang difabel di Kota Semarang, minim karya. Berbekal kreativitas, ia mampu menyulap kartu bekas ponsel (subscriber identity module/SIM card) menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi.

Elmi Sumarni Ismau dan GARAMIN NTT Sukses Ubah Stigma Negatif terhadap Penyandang DisabilItas

Agung ternyata mampu berinovasi mengubah limbah kartu ponsel itu menjadi berbagai bentuk miniatur alat utama sistem pertahanan (alutsista). Tangan kreatif warga Kampung Ngabangan, Kota Semarang, itu mengolah limbah menjadi miniatur mobil tank, kapal perang, pesawat, robot-robot mini hingga berbagai jenis motor seperti Harley Davidson dan skuter.

Penyandang Difabel Sulap Kartu Ponsel Bekas Jadi Miniatur Alutsista

Dana Bansos PKH Rp2,4 Juta untuk Penyandang Disabilitas, Cek Kriterianya!

Aneka miniatur alutsista dan jenis kendaraan lain berbahan baku kartu bekas ponsel karya Agung Setiabudi, warga Semarang penyandang difabel. (VIVA.co.id/Dwi Royanto)

Bebagai miniatur mainan karya Agung banyak diminati orang. Berawal dari unggahan karyanya itu di media sosial, respons positif didapat. Banyak pengguna internet yang mengapresiasi karyanya dan memesan dalam jumlah banyak. Terakhir, karya Agung diminati pelanggan luar negeri, seperti Amerika Serikat.

Mensos dan Stafsus Presiden Bahas Upaya Indonesia Ramah Disabilitas

Ide awal membuat beragam karya seni itu diakui Agung berawal sejak 2014. Saat itu, Agung divonis dokter menderita penyakit diabetes. Penyakit itu mengharuskan kaki kanannya diamputasi agar hidupnya selamat. Sejak saat itu, hidup Agung pun berubah.

"Akibat sakit itu, saya bahkan harus berhenti bekerja selama beberapa saat, dan tidak mendapat penghasilan," kata Agung di Semarang pada Jumat, 9 September 2016.

Namun Agung tak pernah patah arang. Ketebatasan fisiknya tak membuatnya mati karya. Sampai suatu ketika, ia mendapatkan sejumlah kartu SIM bekas dan secara iseng dijadikan sebuah mainan. Lalu Agung mengunggah foto miniatur mainan itu di media sosial.
 
"Awalnya saya melihat kartu SIM bekas tercecer di lantai setelah salat asar. Saya langsung coba tekuk tekuk dan membuat sebuah mainan replika skuter. Rupanya skuter itu diminati orang,” ujar bapak dengan satu anak itu.

Agung mengaku kewalahan memenuhi permintaan pelanggan yang begitu banyak. Apalagi ia terus bereksplorasi membikin kartu SIM bekas itu menjadi berbagai miniatur lain. Bentuknya pun dapat mengikuti keinginan konsumen.

“Satu miniatur saya jual lima puluh ribu rupiah sampai satu juta rupiah, tergantung tingkat kerumitannya. Terserah pembeli mau model gimana. Selama bukan benda abstrak, insya Allah, bisa saya buat," ujarnya.
 
Tak hanya benilai jual tinggi, karya Agung bahkan mendapatkan apresiasi lebih dari berbagai pihak. Itu dibuktikan dengan beragam penghargaan yang berhasil ia sabet atas prestasi berkreasi menggunakan bahan bekas.

Di kawasan tempat tinggalnya, Agung juga membuka program pelatihan bagi warga yang ingin mengadakan pelatihan pemanfaatan sampah rumah tangga.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya