Curahan Hati Arcandra Tahar
- ANTARA/Yudhi Mahatma
VIVA.co.id – Mantan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar, menjadi tamu sekaligus pembicara pada diskusi publik yang digelar oleh Projo dengan tema 'Membangun Kedaulatan Energi, di Hotel Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 8 September 2016.
Diawal diskusi publik itu, Arcandra belum memaparkan materi topik yang dibahas, dia lebih memaparkan pengantar menyangkut alasan dan tekadnya untuk pulang ke Tanah Air. Arcandra mengakui memiliki kegelisihan sebelum akhirnya memutuskan untuk pulang ke Indonesia.
"Terus terang enggak tahu saya berada di mana, tapi semoga saya diluruskan niat saya untuk pulang ke Indonesia. Hadir di sini (Indonesia) pertama dalam rangka mencari orangtua saya, mencari kakak, sahabat-sahabat dan teman seperjuangan saya," kata Arcandra di Hotel Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Â
Menteri yang hanya menjabat 20 hari ini mendadak menjadi pembicaraan publik sejak dilantik lantaran prestasinya yang cukup gemilang terkait energi. Selain itu, nama Arcandra juga semakin ramai di media massa semenjak persoalan dwi kewarganegaraan.
Arcandra mengungkapkan, banyak orang menyebut ia terkenal. Namun menurut dia, terkenal yang dimaksud apakah dalam konteks kebaikan atau terkenal lantaran kejelekannya.
"Orang mengatakan Pak Arcandra itu famous (terkenal). Sekarang, saya jawab kalau bahasa Inggrisnya ada dua terkenal itu, ada famous ada notorious. Yang famous adalah terkenal karena kebaikannya, yang notorious terkenal karena kejelekannya," ujarnya.
Putra berdarah Minang, Sumatera Barat ini tidak ingin menilai sendiri berada di mana. Ia ingin kembali ke Tanah Air dengan niat yang ikhlas dan tulus. Dia mengungkapkan melalui kiasannya, keinginan untuk bertemu dengan saudara sebangsa dan setanah air di Nusantara ini.
"Harapan saya, semoga saya bisa diterima sebagai anak, saudara, sahabat dan adik yang Insya Allah nantinya kita bisa jauh lebih akrab berhubungan," kata Arcandra.
Dia juga menambahkan, kehadirannya di acara diskusi mencoba bukan untuk menjadi narasumber. Namun lebih kepada teman berdiskusi.
"Insya Allah saya di sini mencoba bukan sebagai narasumber, tapi sebagai teman diskusi. Apakah saya bisa berhasil menjadi teman diskusi biar waktu yang membuktikannya nanti," ujarnya.
Arcandra mengatakan bahwa selama ini publik beranggapan seolah-olah ia mencoba menghindar. Menurut dia hal itu lebih baik. Namun, di acara hari ini, ia memberanikan diri untuk datang.
"Mungkin selama ini saya seolah-olah menghindar karena itu mungkin lebih baik daripada saya berhadapan langsung tidak berkenalan. Mohon maaf hari ini saya beranikan untuk datang ke sini," ujar Arcandra. (ase)
Â