Bayi dengan Leher Penuh Nanah Butuh Bantuan
- VIVA.co.id/Facebook
VIVA.co.id – Syaidina Yusuf, bayi laki-laki yang belum genap berusia sebulan terlahir dalam kondisi memprihatinkan. Ia didiagnosis mengidap penyakit abses atau penumpukan nanah di tubuh. Lingkar leher belakangnya pun nyaris terbelah dengan nanah menumpuk.
Netizen di jejaring sosial, kini sedang berupaya mengumpulkan bantuan dana bagi bayi malang tersebut. Sebab, putra dari Yanto (46) dan Siti (37), warga Jalan Halmahera Kelurahan Surabaya, Kota Bengkulu itu tergolong tidak mampu.
Sang ayah, disebutkan berprofesi sebagai penjaga masjid dan ibunya tidak bekerja. Dari beberapa pesan yang dibagikan netizen di jejaring sosial juga, bayi malang ini disebutkan hendak dirujuk ke rumah sakit di Kota Palembang Sumatera Selatan, namun karena ketiadaan dana, sementara belum ada pengobatan medis yang bisa dilakukan.
Bayi laki-laki bertubuh gemuk ini pun masih ditangani seadanya di RS Bhayangkara Bengkulu. "Sang anak telah 3 hari berada di RS BHAYANGKARA Bengkulu, dan akan di rujuk k PALEMBANG/JAKARTA, tapi saat ini terkendala biaya. Saya pribadi ingin mengetuk pintu hati saudara/i sekalian,tuk membantu meringankan beban keluarga tsb,menyisikan sedikit rezeki yg di dapat," tulis akun facebook bernama Bintang Fuego seperti dikutip, Kamis, 8 September 2016.
FOTO: Kondisi leher bayi penderita abses di Kota Bengkulu. Saat ini leher bayi ini nyaris terputus, akibat nanah yang menumpuk.
Laporan media setempat, dari pengakuan ayah bayi, Yanto, sejak kelahiran bayi itu terlahir dengan bobot tubuh mencapai 5,2 kilogram dan terlihat sehat. Hanya saja memang terlihat ada benjolan kecil di leher sebelah kanan.
Ternyata benjolan itu terus meradang dan mulai terlihat rekahan nanah di leher anaknya. Syaidina pun terus menangis kesakitan dan membuatnya terpaksa dilarikan ke rumah sakit.
Sejauh ini, bayi malang ini telah ditanggung oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Namun demikian, jika memang jika jadi dirujuk, kedua orangtuanya mengaku kesulitan untuk memenuhi kebutuhan harian mereka.