Enam Juta Anggota JKN Tidak Membayar Kewajibannya
- Pixabay
VIVA.co.id – Angka kepuasan pengguna fasilitas Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di tahun 2016 mengalami peningkatan hingga mencapai 71 persen. Meski demikian, pencapaian maksimal terasa sulit karena masih kurangnya kesadaran para anggota untuk membayar kewajibannya.
"Kita jadi mirip debt collector yang nagih sana sini karena anggota JKN sebesar enam juta jiwa tidak membayar kewajibannya. Hal ini yang akhirnya menghambat berputarnya dana untuk pengobatan," ujar Direktur Pelayanan BPJS Kesehatan, dr. Maya Rusady, M.Kes, AAK, yang ditemui di Rumah Sakit Gatot Subroto, Jakarta, Rabu 8 Agustus 2016.
Ia menuturkan bahwa tujuan dari JKN adalah memberikan pelayanan berkualitas namun dengan biaya yang terjangkau. Sehingga, konsep dari JKN sendiri adalah subsidi silang di mana mereka yang ikut menjadi anggota harus membayar iuran dan dana yang terkumpul diyakini mampu menjadi biaya pengobatan pada mereka yang sakit.
"JKN itu kan gotong royong, di mana mereka yang sakit dibantu dengan iuran dari mereka yang sehat. Tapi kenyataannya, dari 180 juta jiwa yang ikut JKN, enam juta diantaranya tidak membayar," jelasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa satu pasien kanker, membutuhkan 1253 orang sehat untuk membiayai pengobatannya. Sehingga, ia berharap agar adanya kesadaran masyarakat untuk mau mengikuti JKN serta membayar kewajibannya agar masing-masing haknya dapat terpenuhi dengan baik.
"Saya berharap ada kesadaran untuk gotong royong agar fasilitas kesehatan bisa sesuai standar dan pelayanannya berkualitas dengan baik," kata dia.