Wanita Ini Jadi Ibu Ratusan Bayi Telantar

Para pengasuh bayi di Unit Pelayanan Terpadu Pelayanan Sosial Asuhan Balita Telantar di Sidoarjo, Jawa Timur, pada Selasa, 7 September 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Januar Adi Sagita

VIVA.co.id - Anak adalah anugerah yang sangat dirindukan kehadirannya oleh para orangtua. Namun, masih ada anak-anak tidak berdosa yang justru tak dikehendaki kehadirannya oleh orangtuanya.

Kisah Inspiratif Influencer Amelinda Sanjaya Respons Cibiran Netizen Soal Ketiak Basah

Mereka kemudian dititipkan di beberapa tempat penampungan anak. Salah satunya adalah Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Pelayanan Sosial Asuhan Balita Telantar di Jalan Dr Monginsidi, Sidoarjo, Jawa Timur.

Belakangan, instansi itu banyak dibincangkan masyarakat. Hal itu setelah foto aktivitas di tempat itu tersebar secara viral di dunia maya.

Kisah Diego Berel, Pelukis Muda Down Syndrome Hasil Karyanya Sampai ke London

Kepala UPT Pelayanan Sosial Asuhan Balita Telantar Sidoarjo, Ilonka Suksmawati mengatakan, tempat itu memang sudah lama menampung bayi yang telantar, yakni sejak tahun 2009.

Menurut Ilonka, bayi-bayi yang ditampung di tempat itu adalah anak-anak yang telantar di seluruh daerah di Jawa Timur, di antaranya, Sidoarjo, Surabaya, Pasuruan, hingga Banyuwangi. “Jumlahnya bayi yang kami tampung sudah mencapai tiga ratus lima bayi,” kata Ilonka kepada VIVA.co.id Selasa, 6 September 2016.

Kisah Muiz Bocah 12 Tahun yang Rawat 7 Adiknya, Rela Jualan Demi Penuhi Kebutuhan Sehari-hari

Ilonka menjelaskan, dia mengasuh bayi-bayi itu sampai ada orang yang yang ingin mengadopsi atau mengasuhnya. Jumlah bayi yang telah diberikannya kepada orangtua asuh mencapai 197 orang.

Ilonka mengaku, dia dan pengasuh lain sangat senang bisa merawat bayi-bayi itu. Sebab dia sudah menganggapnya seperti anaknya sendiri. Ilonka pun tidak segan melakukan aktivitas yang lazimnya dilakukan seorang ibu merawat bayinya.

Mulai memberi makan dengan menyuapinya, mengganti popoknya apabila mereka buang air, hingga menidurkannya saat mereka menangis, atau lelah.  Sering dia dianggap sebagai ibu dari bayi-bayi yang telantar, lantaran kasih sayang yang diberikannya itu.

Meski demikian, dia mengaku sedih jika ada bayi baru yang masuk ke tempat itu karena tak tega melihat nasibnya. “Padahal bayi-bayi ini tidak bersalah, kenapa harus sampai ditelantarkan. Lagi pula, masih banyak keluarga yang menginginkan anak,” ujarnya menambahkan.

Masalah lain adalah kurangnya tenaga pengasuh semua bayi itu. Kini jumlah pengasuh bayi di tempat itu hanya ada 13 orang. Sedangkan bayi yang harus mereka asuh mencapai 305 bayi. “Kalau bertambah terus, maka tenaga pengasuhnya juga akan kewalahan. Karena dengan jumlah itu saja, satu orang pengasuh harus merawat tiga orang bayi,” kata Ilonka.

Ilonka berharap, semakin banyak orangtua yang lebih menyayangi anak-anak mereka. Sebab anak adalah anugerah yang harus dijaga dengan penuh kasih sayang. “Kasihan bayi-bayi ini, karena mereka sama sekali tidak berdosa.”

(mus)

Kisah perjuangan Mia, siswa yang belajar untuk juara sambil berjualan

Belajar Sambil Berjualan, Kisah Mia yang Berjuang jadi Juara untuk Bantu Ibunya

Mia bercerita dengan polos bahwa ia sedih karena sebelumnya gagal menjadi juara pada lomba matematika yang ia ikuti, padahal ia sangat menyukai pelajaran matematika.

img_title
VIVA.co.id
10 Desember 2024