Bantah Kedaluwarsa, Pizza Hut Ajak Media Lihat Markas
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Menepis isu miring penggunaan bahan kedaluwarsa yang menimpa restoran cepat saji yang bernaung di bawah PT Sari Melati Kencana, seperti Pizza Hut, Pizza Hut Delivery, dan Kitchen by Pizza Hut, pihak manajemen memberikan kesempatan media berkunjung melihat langsung tempat penyimpanan bahan baku rumah makan ini di Narogong, Bekasi, Jawa Barat. Serta dapur pembuatan pizza outlet Pizza Hut Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur.
Pertama, awak media diajak mengunjungi lokasi tempat penyimpanan bahan pizza. Untuk menjaga bahan makanan dalam suhu dingin, Pizza Hut bekerjasama dengan PT Kiat Ananda Cold Storage. Di dalam gudang itu, tersimpan semua bahan baku pembuatan pizza seperti daging, sosis, kentang, dan sayur mayur, sebelum mereka didistribusikan ke berbagai outlet.
Untuk menjaga kualitas bahan baku, daging, sosis, dan sejenisnya disimpan dalam suhu minus 10 sampai minus 25 derajat celsius. Sedangkan untuk sayur mayur, ruangan dijaga dalam suhu 0 sampai 4 derajat celsius.
Bahan pokok di dalam cold storage tersebut, didapatkan dari penyedia di dalam maupun luar negeri. Beberapa bahan yang dipasok dari luar negeri salah satunya adalah keju. Namun pihak Pizza Hut enggan menyebutkan asal usul negara yang menjadi penyedia keju mereka.
Setelah sampai di outlet, bahan makanan itu kembali ditempatkan dalam sebuah tempat penyimpanan bersuhu rendah, untuk menjamin higienitas. Bahan makanan tersebut diberi label yang berisi informasi mengenai waktu terbaik untuk digunakan, dan waktu kedaluwarsa.
Muhammad Haviz, Area Manager Pizza Hut di Taman Mini Indonesia Indah, memastikan semua bahan makanan yang sudah melewati tenggat waktu kedaluwarsa pasti dibuang. Aturan melarang mereka untuk kompromi, apalagi memperpanjang masa pakai.
"Kita akan buang, enggak ada perpanjangan," kata Haviz di kantornya, Selasa, 6 September 2016.
Setiap barang yang tersimpan di outlet itu sudah diberi label dan tersimpan rapi. Setelah semua bahan makanan dipastikan berada dalam masa pakai dan siap digunakan, pembuatan pizza pun bisa dimulai.
Pembuatan pizza dibuat pada bagian dapur sebuah outlet. Rata-rata, satu dapur berisi tujuh atau delapan pegawai, yang bekerja dengan sistem shif. Mereka terdiri dari pegawai khusus pembuat adonan, pembuat pasta, serta steward yang bertugas mencuci piring dan peralatan lainnya. Dalam proses ini biasa disebut dengan 'Back Of The Office'.
Saat meracik pizza, para karyawan diwajibkan menjaga kebersihan mereka, dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang alat. Mereka juga dibekali dengan penutup rambut dan sarung tangan untuk menjamin kebersihan mereka.
Pizza dibuat berdasarkan adonan. Setelah jadi adonan, mereka dipotong bulat dan pipih sesuai varian. Setelah itu, dimasukkan ke dalam tempat penyimpanan adonan. Di depan tempat penyimpanan ini, setiap adonan diberi label dan dicatat waktu masuk adonan tersebut. Jika mereka tak digunakan, pihak manajemen memastikan adonan itu akan langsung dibuang.
Saat VIVA.co.id dan awak media berkunjung, petugas menunjukkan cara membuat pizza untuk menu meat lovers. Pertama-tama, adonan pizza dioleskan saus barbeque. Kemudian, bahan pelengkap pizza seperti keju mozarella, potongan sosis, dan potongan daging cincang, dicampur di dalam sebuah wadah untuk diaduk rata. Setelah tercampur rata, selanjutnya ditaburkan di atas adonan pizza yang telah dioleskan saus tadi.
Setelah selesai, pizza dimasukkan oven dengan suhu 250 derajat celcius. Lama waktu pemanggangan berbeda-beda tergantung varian pizza yang dipesan. Khusus meat lover, waktu panggangnya adalah 5 menit 40 detik.
Setelah waktu tersebut terlewati, pizza akan secara otomatis keluar dari oven dan bisa langsung disajikan kepada konsumen.
Sebelumnya, Pizza Hut Indonesia diduga menggunakan bahan kedaluwarsa dalam produk mereka. Ini terungkap dari hasil investigasi bersama Tempo dan BBC.
Namun PT Sarimelati Kencana menampik kabar itu. Mereka memastikan produk yang dibuat berkualitas dan melewati proses penjaminan kualitas. Untuk itu produk mereka layak dikonsumsi oleh konsumen.
"Kami tegaskan bahwa dugaan yang menyebut Pizza Hut Indonesia memakai bahan-bahan kedaluwarsa adalah tidak akurat dan berdasar pada asumsi," tulis Pizza Hut Indonesia dalam akunnya di Twitter, Minggu, 4 September 2016.