Belasan Korban Haji Filipina Asal Jateng Langsung Pulang
- ANTARA/Adnan
VIVA.co.id - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memfasilitasi 18 orang warganya yang menjadi korban penipuan haji melalui Filipina. Mereka tiba di Kota Semarang pada Senin pagi, 5 September 2016.
Kepala Biro Humas Provinsi Jawa Tengah, Sinung N Rachmadi mengatakan, 18 warga Jateng itu sebelumnya dijemput dari Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, pada Minggu sore, 4 September 2016.
"Pagi tadi baru sampai Semarang dan turun di Gedung Wisma Perdamaian. Di sana mereka sudah dijemput kembali ke daerah masing-masing," kata Sinung.
Menurut Kepala Biro Bina Mental Sekretariat Daerah Provinsi Jateng, Chumaidah, ke-18 korban penipuan haji itu berasal dari berbagai wilayah Jawa Tengah. Masing-masing, 14 orang warga Kabupaten Jepara, dua orang warga Kabupaten Blora, dan dua warga Kabupaten Grobogan.
"Sehat semua (saat tiba di Semarang). Mereka bersyukur difasilitasi pemerintah untuk pulang. Tadi mereka belum sampai saja yang jemput sudah ada," kata Chumidah, yang turut mendampingi para korban.
Chumaidah mengaku, sebenarnya jemaah calon haji asal Jateng yang gagal berangkat ke Tanah Suci itu karena menggunakan paspor Filipina ada 19 orang. Tetapi seorang warga kini masih berada di Kedubes RI di Filipina karena akan menjadi saksi kasus penipuan haji itu.
"Saya tidak tahu dari daerah mana warga yang ini. Dia penyelesaian administrasi karena pintar bahasa Inggris, jadi dia mewakili," ujarnya.
(mus)