Polisi Jadi Kepala BIN, Keseimbangan Sistem Dipertanyakan
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Penunjukan Budi Gunawan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) untuk menggantikan Sutiyoso menjadi sorotan. Pengamat pertahanan dan intelijen Connie Rahakundini mempertanyakan apakah benar penunjukan Budi Gunawan karena kapasitasnya.
"Apakah betul harus dipegang oleh yang berlatar belakang polisi? Penunjukan BIN tidak boleh hanya menempatkan orang tertentu di waktu tertentu. Jangan sampai dipolitisir," kata Connie di Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu 3 September 2016.
Connie mengingatkan, peran badan intelijen adalah seperti wikipedia negara, sehingga menampung banyak informasi. Ia mewanti-wanti agar posisi kepala BIN tidak sembarangan diisi oleh sembarang orang.
"Jangan sampai institusi sepenting dan sestrategis ini jadi menampung (kemauan) politisi. Kalau di tempat lain nggak masalah. Kita nggak tahu kan di belakang Budi Gunawan siapa?" Ujar Connie.
Menurut Connie, dalam sistem keamanan nasional harus ada keseimbangan. Dengan kekuasaan polisi yang sangat kuat di Indonesia, ditambah unsur kepolisian masuk BIN, ia mempertanyakan keseimbangan sistem itu.
"Polisi tuh jadi lembaga super bodi. Tambah lagi (petinggi polisi) jadi Kepala BIN. Kemudian balance-kah, dalam sistem kenegaraannya?" Tanya Connie.