Jabatan Kepala BIN Dinilai Lebih Cocok Diberikan ke Polisi
- ANTARA FOTO/Reno Esnir
VIVA.co.id - Ketua Setara Institute, Hendardi, mendukung keputusan Presiden Joko Widodo untuk mengangkat Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara.
Pada Jumat, 2 September 2016 pagi, melalui Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Jokowi mengirimkan surat ke DPR untuk mengajukan nama Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara menggantikan Sutiyoso.
"Secara personal, saya mengenal BG (Budi Gunawan) sebagai sosok solidarty maker dan memiliki kemampuan kepemimpinan yang kuat. Selain pengalaman di berbagai satuan, BG juga memiliki jaringan luas. Kriteria tersebut cocok untuk BG menjadi Kepala BIN," kata Hendardi, kepada VIVA.co.id, Sabtu, 3 September 2016.
Alasan kedua, yang membuat Budi Gunawan layak jadi Ketua BIN menurut Hendardi adalah dengan dinamika dan jenis ancaman, tantangan ke depannya menurut dia lebih pas diberikan ke polisi.
"Human security yang saat ini banyak terjadi seperti pengungsi antar negara, migrasi, pencari suaka, dan lain-lain lebih cocok didekati dengan cara penegakan hukum dan HAM dibanding dengan perspektif pertahanan," katanya.
Dengan asumsi itu, Hendardi menilai dipilihnya Budi Gunawan yang saat ini menjabat Wakil Kepala Polri, adalah tepat.
"Karena itu jenderal polisi ini diyakini akan mampu mengelola lembaga intelijen dibanding dengan person dari TNI," katanya.
Sebelumnya, Mensesneg Pratikno menyerahkan surat pergantian Kepala BIN pada Ketua DPR. Nama yang diusulkan untuk posisi tersebut adalah Budi Gunawan. Pratikno hanya menyebutkan alasan pergantian BIN sebagai regenerasi di tubuh lembaga tersebut.