Polisi Akan Mendata 99 Korban Prostitusi Gay

Ilustrasi/Kampanye anti-prostitusi online.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Maulana Surya

VIVA.co.id – Kepolisian akan mendata para korban prostitusi gay yang kebanyakan di antaranya masih berusia di bawah umur. Pada keterangannya kepada polisi, muncikari prostitusi gay berinisial AR mengaku bahwa dia mengelola 99 anak dalam melakukan praktiknya tersebut. Pada saat penangkapan, polisi baru menemukan 7 orang anak yang diduga sebagai korban.

Prostitusi Online di Apartemen Depok Terkuak, Dugaan Keterlibatan Pejabat Bakal Dibongkar

"Kami masih mencari anak-anak lain yang kemungkinan menjadi korban," kata Kepala Bareskrim Mabes Polri, Komisaris Jenderal Ari Dono, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis 1 September 2016.

Selain akan melakukan pendataan terhadap anak yang kemungkinan menjadi korban, Ari menyebut bahwa pihaknya masih akan memburu kemungkinan adanya muncikari yang lain. Dia menyebut bahwa masih ada kemungkinan terdapat jaringan yang sama di daerah lain.

Santri di Bogor Grebek Kontrakan Diduga Jadi Lokasi Prostitusi Online

Menurut Ari, pihaknya akan terus melakukan pengembangan, termasuk dari keterangan 2 muncikari yang telah ditangkap. "Kemungkinan keterangan-keterangan ini, masih mungkin ada muncikari-muncikari lain," ujarnya menambahkan.

Lebih lanjut, Ari berharap para orangtua untuk lebih memperhatikan anak-anaknya agar tidak terjerumus menjadi korban prostitusi. Dia menyebut pengawasan harus lebih dilakukan terutama penggunaan alat komunikasi/gadget oleh anak. "Perlu menjadi perhatian orangtua," ujarnya.

2 Muncikari Jual Anak di Bawah Umur Jadi PSK Lewat MiChat, Harganya Rp 200 Ribu per Kencan

Diketahui, sindikat prostitusi gay ini terungkap setelah polisi berhasil menangkap seorang germo berinisial AR di sebuah hotel, Jalan Raya Puncak km 75, Cipayung, Bogor, Jawa Barat, Selasa malam 30 Agustus 2016.

AR diduga merupakan germo prostitusi gay yang menjajakan anak di bawah umur. Modusnya yakni dengan menawarkan anak asuhnya yang masih di bawah umur melalui media sosial Facebook. AR juga diketahui merupakan residivis.

Pada perkembangannya, polisi kemudian menangkap germo lainnya bernama U di Ciawi, Bogor, Rabu kemarin. Jaringan germo U dan AR berbeda, namun keduanya mempunyai hubungan saling kenal dalam prostitusi gay itu. Bersamaan dengan U, polisi juga turut menangkap seorang pelanggan berinisial E.

(mus)

Nadia Putri Darmawan, Siswi Beragama Kristen yang sekolah di Madrasah Islam.

Terpopuler: Siswi Kristen Sekolah di Madrasah Islam Dapat Bantuan, Rekam Jejak Ketua KPK Baru

Kisah Nadia, siswi Kristen yang mengenyam pendidikan di  sekolah Islam madrasah, menjadi salah satu berita yang ramai dibaca pembaca di laman News VIVA sepanjang kemarin.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024