Polda Jabar Ikut Usut Perdagangan Anak untuk Kaum Gay
- ANTARA FOTO/Maulana Surya
VIVA.co.id - Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) ikut mengusut dan menyelidiki kasus perdagangan anak untuk kaum gay di Bogor. Perkara itu sekarang ditangani Sub Direktorat Cyber Crime Badan Reserse Kriminal Mabes Polri.
Polda Jabar menyelidiki secara terpisah untuk menelusuri korban lain. Polda menengarai sebagian besar korban berasal dari daerah-daerah di Jabar, tak hanya Bogor.
"Kita telusuri kemungkinan adanya korban lain terkait prostitusi online gay ini di kota lainnya di Jawa Barat, selain di Bogor," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus, di Bandung pada Kamis, 1 September 2016.
Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar, Ajun Komisaris Besar Polisi Dicki Budiman, mengatakan aparatnya mengintensifkan patroli siber untuk membantu Mabes Polri mengungkap kasus perdagangan 99 anak untuk kaum gay itu.
Dia mengimbau para orang tua di Jawa Barat agar mengawasi putra-putrinya yang aktif menggunakan media sosial. “Masyarakat yang mempunyai putri dan putra, yang sekolah di luar pengawasan orang tua, seperti mengontrak, kos, dan lain sebagainya, agar lebih mengawasi dan memberi perhatian lebih, sehingga terhindar dari praktik prostitusi online," katanya.
Aparat Sub Direktorat Cyber Crime Badan Reserse Kriminal Mabes Polri menciduk germo anak-anak untuk kaum gay berinisial AR di sebuah hotel di kawasan Cipayung, Jakarta Timur, pada Selasa, 30 Agustus 2016. Penangkapan itu setelah penelusuran tim Cyber Patrol di dunia maya melalui akun Facebook AR yang menampilkan foto-foto korban.