Pemilik PT Billy Indonesia Diperiksa Kasus Gubernur Nur Alam
- ANTARA FOTO/Jojon
VIVA.co.id – Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa tujuh saksi dalam penyidikan dugaan korupsi terkait peralihan Izin Usaha Tambang. Mereka yang diperiksa, umumnya merupakan pejabat di PT Billy Indonesia. Dalam kasus ini, Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam telah ditetapkan menjadi tersangka.
Tujuh saksi itu antara lain, Emi Sukiati Lasmon, dua Direktur PT Billy Indonesia, Widi Aswindi dan Distomy Lasmon; dua karyawan perusahaan itu, Edy Janto dan Suharto Martosuroyo, serta Endang Chaerul selaku staf keuangan PT Billy Indonesia. Selain itu, Direktur Utama PT Anugrah Harisma Barakah, Ahmad Nursiwan.
"Mereka diperiksa sebagai saksi untuk tersangka NA (Nur Alam)," kata Kabag Pemberitaan dan Publikasi KPK Pruharsa Nugraha, saat dikonfirmasi, Kamis, 1 September 2016.
Nur Alam, yang merupakan politikus Partai Amanat Nasional sebelumnya diduga menyalahgunakan wewenangnya sebagai bupati, terkait penerbitan Izin Usaha Pertambangan di Sulawesi Tenggara.
Nur Alam diduga menerbitkan Surat Keputusan Persetujuan Percadangan Wilayah Pertambangan, Persetujuan IUP Eksplorasi, dan SK Persetujuan Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi kepada PT Anugrah Harisma Barakah, perusahaan pertambangan nikel di Kabupaten Buton dan Bombana selama periode 2009-2014.
Pada proses penyidikan kasus ini, KPK belum memeriksa Nur Alam dalam kapasitasnya sebagai tersangka. Namun, KPK sudah meminta imigrasi untuk melarang Nur Alam bepergian ke luar negeri. Selain Nur Alam, KPK juga mencegah pemilik PT Billy Indonesia Emi Sukiati Lasmon dan Direktur PT Billy Indonesia Widi Aswindi.
Terobosan Baru, VKTR Hadirkan EV Mining Truck untuk Industri Pertambangan Ramah Lingkungan
PT VKTR Teknologi Mobilitas memperkenalkan EV Mining Truck atau truk listrik untuk industri pertambangan sebagai terobosan baru dalam Pameran Indonesia Mining Exhibition.
