Bandara Sugapa Papua Dipalang, Komunikasi Diputus Massa
- ANTARA FOTO/Andika Wahyu
VIVA.co.id – Ratusan massa memalang bandara Sugapa Intan Jaya Papua, Sabtu, 27 Agustus. Aksi itu buntut dari adanya warga yang tewas tertembak. Bukan hanya bandara, jaringan Telkomsel juga dimatikan warga, sehingga Intan Jaya kini dalam kondisi terisolir.
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw membenarkan adanya aksi ratusan warga melakukan pemalangan bandara Sugapa.
"Setelah membakar Polsek Sugapa, warga melakukan pemalangan bandara, mereka kemungkinan keluarga korban," ujarnya.
Kapolda melanjutkan, warga juga mendatangi menara Telkomsel, lalu mematikan jaringannnya, sehingga Sugapa saat ini terisolir lantaran jaringan komunikasi terputus.
Paulus menuturkan, pihaknya hingga kini belum mengetahui secara pasti penyebab anggota Brimob melakukan penembakan, yang berakibat meninggalnya salah satu warga. Sebab, komunikasi terputus.
"Karena keterbatasan jaringan, kami tidak bisa mendapat laporan lengkap," tuturnya.
Adapun langkah yang sudah dilakukan, Kapolda menjelaskan, sudah memerintahkan Kapolsek setempat bersama Bupati Intan Jaya untuk menangani kasus tersebut.
"Kami sudah minta semua pihak, baik pemerintah dan tokoh agama untuk ikut menenangkan warga, sedangkan kami sendiri akan terbang ke sana, besok minggu," kata dia.
Adapun kronologis kejadian, dia menjelaskan, berawal dari pemalangan jalan yang dilakukan oleh anak laki-laki, yang merupakan anak kepala suku di Kabupaten Intan Jaya, dalam keadaan dipengaruhi minuman keras sambil membawa parang dan melakukan pengancaman. Akibatnya, anggota Brimobda Papua yang di bawah kendali operasi (BKO) di Intan Jaya menuju TKP untuk mengamankan situasi dan pelaku pemalangan tersebut.
"Pada saat itu, anggota Brimob melakukan penembakan yang menyebabkan pelaku pemalangan meninggal," ujarnya.
Jenazah kemudian dibawa ke Mapolsek Sugapa oleh masyarakat, dan masyarakat melakukan penyerangan terhadap Mapolsek dengan cara membakarnya. Baca juga:
"Setelah membakar Polsek, massa kemudian memalang bandara dan mematikan jaringan telepon," ujar dia. Paulus mengatakan, pihaknya akan menambah personel guna mengendalikan situasi dan melokalisir tempat kejadian.