Sosiolog: Humor Mukidi Disukai karena Indonesia Serius
- U-Report
VIVA.co.id - Publik kini tengah dikocok cerita-cerita humor dengan tokoh imajiner bernama Mukidi. Ceritanya disukai masyarakat hingga menjadi viral di dunia maya. Ada yang berpendapat, Mukidi jadi topik hangat perbincangan sebagai bentuk siasat masyarakat menghadapi kepenatan hidup.
"Menurut saya (humor Mukidi) itu jeda sejenak orang lari dari tekanan kehidupan nyata. Dengan membaca humor, orang sejenak bisa melupakan persoalannya," kata sosiolog pada Universitas Airlangga Surabaya, Bagong Suyanto, dihubungi VIVA.co.id pada Sabtu, 27 Agustus 2016.
Sebetulnya, kata Bagong, cerita humor seperti Mukidi bukan kali ini saja beredar dan digandrungi masyarakat. Di lingkungan Muslim, misalnya, ada cerita-cerita humor dengan sosok Abu Nawas.
"Itu bukan fenomena baru, dahulu pernah ada buku Cara Mati Ketawa ala Rusia booming (ramai dibincangkan masyarakat),” ujarnya.
Menurut Bagong, tren cerita-cerita humor adalah hal biasa. Ia berpendapat, itu cara masyarakat Indonesia menyiasati hidup dengan mencari hiburan cerita-cerita satire dan lucu. Sebab, selama ini yang ditemui masyarakat di negeri ini selalu serius.
Bagi Bagong, fenomena Mukidi berpengaruh baik bagi kehidupan masyarakat. "Itu baik, karena menjadi penyaluran keluhan masyarakat. Orang kalau ditahan dan tidak diberi ruang nanti jadi eksplosif. Daripada jadi haters, kan lebih baik disalurkan melalui cerita-cerita Mukidi," katanya.