Rencana Bom Bali III Terungkap, Ini Kata Polisi
- VIVA.co.id/M. Ali. Wafa
VIVA.co.id – Jaringan teroris Bahrun Naim yang berafiliasi dengan kelompok Islam radikal di Suriah atau ISIS, ternyata merencanakan membuat Bom Bali III. Beruntung aksi ini berhasil diungkap sebelum terjadi.
Laporan kepolisian, terungkapnya rencana Bom Bali III ini tak lepas dari upaya simultan polisi memburu jaringan teroris yang dilakukan oleh Nur Rohman usai meledakkan diri di markas polisi Surakarta pada Juli lalu.
Dari teror itu, Densus 88 Antiteror pun berhasil menangkap seorang pria bernama Dwiatmoko alias Abu Ibrahim Al Atsary, yang menjadi perencana adanya bom di Surakarta dan Bali.
Baca Juga:
"DA merupakan close contact Bahrun Naim yang telah menyiapkan bom dan akan melakukan aksinya di Bali," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Polisi Agus Rianto di Jakarta, Jumat, 19 Agustus 2016.
Kenapa Bali?
Sasaran teror di Pulau Bali ini memang mengkhawatirkan. Maklum, nama Bali sempat mendunia lantaran lebih dari 200 orang tewas dalam tragedi Bom Bali yang dirancang oleh kelompok teroris pimpinan Imam Samudera dan Amrozi pada tahun 2002 silam.
Sejak itu, Indonesia menjadi perhatian serius dunia, khususnya terkait aksi terorisme.
Kepala Divisi Hubungan Kemasyarakatan Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar menyebutkan, rencana teror Bom Bali III yang terungkap tersebut memang terungkap berkat kejadian ledakan bom bunuh diri di Mapolres Surakarta.
Ia tak menampik Bali memang menjadi lokasi teror kelompok teroris yang paling diincar. "Kelompok teroris itu berkeinginan memberikan efek yang luas," kata Boy.
Menurut Boy, dengan nama Bali yang sudah mendunia dan dikenal, tentunya bagi para kelompok teroris akan memberikan efek yang luar biasa jika bisa dilakukan teror di wilayah itu.
"(Ledakan) Kantor polisi hebat dong, Bali siapa yang enggak kenal? Bali ikon wisata Indonesia. Jadi kalau berhasil, upaya penyampaian pesan-pesan itu akan lebih dirasakan," kata Boy.