Nelayan Pesisir Utara Jawa Diteror Perompak Bertopeng
- Muhammad Tahir/Tarakan
VIVA.co.id – Sekitar 400-an nelayan di pesisir utara Jawa, mengaku ada sekelompok perompak bertopeng di sekitar perairan Lampung, yang kerap merampas hasil tangkapan mereka. Kelompok bertopeng ini juga menggunakan senjata api dalam aksi mereka.
Menanggapi hal ini, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan aparat keamanan, untuk mengatasi aktivitas kriminal perompak di laut Indonesia.
"KKP bakal mengkoordinasikan terkait permasalahan perompakan yang terjadi di laut. Sekjen KKP, Sjarief Widjaja akan berangkat ke Lampung besok untuk berkoordinasi," kata Susi di di gedung KKP, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa, 23 Agustus 2016.
Pada kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan, Mohammad Zulficar mengatakan, 400-an nelayan yang mengaku telah dirampok ini berasal dari berbagai lokasi, seperti Muara Angke, Tegal, Karawang, dan Cirebon.
Para nelayan mengaku, perompakan ini sudah terjadi dalam kurun waktu 3 bulan terakhir. Sudah lebih dari 86 kali hasil tangkapan rajungan mereka dirampas perompak bertopeng menggunakan ancaman senjata api rakitan.
"Tiba-tiba datang kapal-kapal kecil begitu menodongkan senjata. Ini terjadi dalam 3 bulan terakhir, ini sangat intensif," kata Zulficar.
Menurutnya, sebelum ke KKP, para nelayan sudah melaporkan perompakan ini ke berbagai pihak, termasuk aparat keamanan. Namun sejauh ini belum mendapatkan solusi yang baik. Hal itu mendorong mereka melaporkan persoalan keamanan di perairan Lampung ke pemerintah pusat.
"Lokasi-lokasi yang cukup rawan termasuk di sekitar Pulau Sabira, Pulau Kelapa, lalu masuk hingga ke pesisir Lampung," ujarnya menambahkan.
(mus)