'Kalau bahasa Ibu Dilupakan, Kita Akan Kehilangan Identitas'
- VIVA.co.id/Rene Kawilarang
VIVA.co.id – Salah satu penerima Penghargaan Achmad Bakrie (PAB) XIV/2016 di bidang Pemikiran Sosial, Mona Lohanda, mengritisi minimnya studi teks dari sumber lokal. Padahal menurutnya, studi lokal yang berupa sejarah, bahasa dan kebudayaan merupakan identitas asli bangsa Indonesia.
"Kita memerlukan studi teks orang kita sendiri yaitu sumber lokal," kata Mona di acara PAB, Jakarta, Sabtu malam, 20 Agustus 2016.
Dengan menghidupkan kembali studi lokal seperti bahasa asli masing-masing daerah, kata dia, hal itu sekaligus memelihara identitas bangsa. Apalagi semboyan Bhinneka Tunggal Ika, memang mempunyai identitas berlapis.
"Kita punya kekayaan bahasa Ibu, kalau bahasa Ibu kita lupakan, kita akan kehilangan identitas," tambahnya.
Untuk itu, diapun berharap agar Pemerintah Daerah dan Universitas mengembangkan studi lokal, bahkan hingga ke tingkat kabupaten. "Saya berharap dengan demikian maka studi lokal adalah kebanggaan kita semua," ujar dia.
Mona Lohanda menerima PAB di bidang Pemikiran Sosial atas ketekunan dan pemikirannya memberi inspirasi sekaligus pelajaran bahwa kekayaan arsip-dokumen sejarah akan sia-sia, kecuali dipresentasikan dalam karya historiografi yang sarat makna dan pemahaman.