Demi Memajukan Usaha, PT Dirgantara Indonesia Pindah Lokasi
- VIVA.co.id/Moh Nadlir
VIVA.co.id – Lokasi PT. Dirgantara Indonesia akan dipindahkan ke kawasan Bandar Udara Internasional Jawa Barat Kertajati, Kabupaten Majalengka. Keputusan ini diambil karena Badan Usaha Milik Negara itu dinilai kurang memajukan industri penerbangan.
Direktur PT. Dirgantara Indonesia, Budi Santoso mengatakan, pemindahan ke Kertajati dilakukan berdasarkan intruksi Presiden Joko Widodo.
"Pertemuan kami dengan Presiden, ditanyakan PT DI berapa luasanya, 50 hektare. Masa produksi kapal terbang segitu (luas) enggak maju-maju. Akhirnya pak Presiden (memilih) di Kertajati," ujar Budi di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat, 19 Agustus 2016.
Selama ini, PT. Dirgantara Indonesia beroperasi di Bandara Husein Sastranegara. "PT DI rencananya akan pindah dari Bandung. Karena kalau di Bandung sudah terlalu (penuh)," ujarnya menambahkan.
Di Bandara Kertajati yang ditargetkan beroperasi mulai 2017 nanti, pemerintah telah menyiapkan lahan seluas 200 sampai 300 hektare sebagai area operasional PT. Dirgantara Indonesia. Pembangunan bandara bertaraf internasional itu dilaksanakan untuk menggantikan fungsi Bandara Husein Sastranegara, yang dinilai mulai mengalami penumpukan dalam melayani penerbangan.
Sementara Bandara Kertajati, secara keseluruhan akan berdiri di atas lahan 1.800 hektare, dengan luas terminal mencapai 9.200 meter persegi. Luas ini ditaksir bisa menampung 5 hingga 6 juta penumpang.
Pada kesempatan ini Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, ikut mendukung rencana pemerintah memindahkan lokasi operasi PT. Dirgantara Indonesia.
"Kita sambut baik karena bandara ini besar, mungkin setara dengan Cengkareng (Bandara Soekarno-Hatta). Dalam rancangan sudah ada kawasan untuk PT DI. Kalau sekarang 45 hektare yang ada di Bandung. Kalau Presiden arahannya 200 ha. Lahan yang ada (aerocity) 3600 ha. Kalau dikurangi 200-300 masih ada, dampaknya ini semakin positif," ucapnya.
(mus)