Masyarakat Diminta Tak Gelar Upacara HUT RI di Puncak Merapi
- ANTARA/ Teresia May
VIVA.co.id – Kepala Balai Pengembangan dan Penelitian Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Yogyakarta, Gusti Made Agung Nandaka, meminta para pecinta alam tidak menggelar upacara pengibaran bendera pada HUT Kemerdekaan RI ke-71 di puncak Gunung Merapi.
Menurutnya, menggelar upacara bendera di puncak Gunung Merapi cukup berbahaya, mengingat kondisi morfologi puncak yang tidak aman untuk beraktivitas, dan ancaman bahaya letusan preatik yang masih mungkin terjadi.
"Kita himbau pecinta alam atau masyarakat tidak menggelar upacara 17-an di Puncak Merapi," kata Nandaka, Selasa, 16 Agustus 2016.
Namun, jika para pecinta alam tetap ingin merefleksikan HUT Kemerdekaan RI di Gunung Merapi, Nandaka menyarankan sebaiknya cukup di kawasan Pasar Bubrah atau satu kilometer dibawah puncak Gunung Merapi. "Pasar bubrah terdapat lokasi luas untuk upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI," jelasnya.
Nandaka menyatakan sampai saat ini data pemantauan baik instrumental maupun visual, aktivitas gunung yang berada di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah saat ini dalam tingkat normal.
"Tidak ada indikasi akan adanya peningkatan aktivitas yang dapat mengancam keselamatan aktivitas manusia di luar radius 2 km dari puncak," papar Nandaka
Nandaka berharap para pendaki yang biasanya memadati kawasan Merapi untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sekitar stasiun pemantauan yang ada di beberapa titik. Pendaki harus dalam radius 30 m karena dapat mengganggu kerja sensor pemantauan dalam mendeteksi aktivitas Gunung Merapi.
"Kami berharap para pendaki juga tidak melakukan vandalisme, perusakan, dan gangguan apapun pada stasiun-stasiun pemantauan," lanjut dia.
(ren)