Protes Penurunan Tarif, Gojek Semarang Mogok Massal
- VIVA.co.id/ Dwi Royanto.
VIVA co.id - Gelombang protes terhadap penurunan tarif ojek online Gojek juga dilakukan oleh ratusan pengemudi di Semarang, Jawa Tengah. Mereka melakukan unjuk rasa di kantor Gojek Semarang serta menyatakan aksi mogok massal terhadap kebijakan manajemen perusahaan.
Aksi mogok massal itu diikuti ratusan pengemudi Gojek yang datang dari segala penjuru kota lumpia. Mereka awalnya pawai dari berbagai jalan raya lalu merangsek masuk ke halaman markas Gojek di Jalan Kalibanteng, Senin, 15 Agustus 2016.
Salah satu pengemudi Gojek, Arko Saharudin, mengatakan bahwa aksi mogok untuk mendesak perusahaan membatalkan kebijakan tersebut. Menurutnya, penurunan tarif dari Rp15 ribu menjadi Rp8 ribu yang diberlakukan perusahaan sejak Sabtu, 13 Agustus lalu sangat berdampak pada penurunan pendapatan mereka.
"Sudah tiga hari ini bonus kita dipangkas oleh perusahaan. Ini sama saja tenaga kita diperas habis-habisan. Makanya kita putuskan ikut mogok massal," kata pria yang sehari-hari mangkal di Jalan Singosari dan Pemuda itu.
Kerugian lain, kata Arko, kebijakan baru itu juga secara langsung memangkas bonus penghasilannya yang terjun bebas hingga 50 persen. Dalam hitungannya, tiap bonus order yang diterima dipotong 10-20 persen atau per kilometer jarak yang ditempuh kini terpotong Rp5 ribu.
"Sekarang, sama sekali tidak ada bonus yang diberikan kepada kami. Manajemen Gojek menghitung bonus dari tiap performance driver. Ini jelas merugikan kita," tuturnya.
Selain di Semarang, gelombang aksi dan mogok massal hari ini juga terjadi di Makassar, Bali, Kalimantan, Yogyakarta, Solo hingga Bandung. Semua daerah itu menyerukan tuntutan serupa dan menolak keputusan PT Gojek yang menurunkan tarif secara sepihak.