Bakal Lagu Nasional, Hubbul Wathon Tak Lagi Bahasa Arab
- VIVA.co.id/ Nur Faishal
VIVA.co.id – Kementerian Sosial (Kemensos) tengah menyiapkan penetapan lagu berjudul Hubbul Wathon atau Syubbanul Wathon karya mendiang KH Abdul Wahab Chasbullah atau Mbah Wahab agar menjadi lagu perjuangan nasional.
Namun untuk itu, dilakukan perubahan pada syair lagu agar makin berspirit nasionalisme. Di lagu yang digubah dan diaransemen ulang oleh tim dari Direktorat Jenderal Kepahlawanan nanti, syair Hubbul Wathon tidak lagi menggunakan bahasa Arab seperti awalnya dimasyarakatkan oleh Mbah Wahab dahulu.
Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa pada Sabtu malam, 13 Agustus 2016 di acara Haul ke-45 KH Abdul Wahab Chasbullah di Ponpes Bahrul Ulum membenarkan hal tersebut.
"Karena ini lagu nasional, jadi tidak memakai bahasa Arab tapi di-translate pakai bahasa Indonesia," kata Mensos Khofifah di Tambak Beras, Jombang, Jawa Timur.
Lagu Hubbul Wathon ini populer terutama di kalangan kaum santri dan kalangan nahdliyin atau para pengikut Nadhlatul Ulama. Bahkan lagu itu masuk dalam daftar lagu nada tunggu yang bisa dipesan pengguna telepon seluler. Di acara NU, lagu itu biasanya dinyanyikan hadirin setelah menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Cuma, terdapat perbedaan syair dan lirik pada lagu Hubbul Wathon yang populer sekarang dengan saat awal dimasyarakatkan oleh Mbah Wahab pada tahun 1916. Lagu itu dalam syair Arabnya hanya disenandungkan empat baris dan kini disempurnakan dengan syair terjemahannya.
Liriknya pun berbeda dengan dahulu. Pada masa Mbah Wahab, lagu itu dibawakan seperti nyanyian Jawa. Penulis sejarah NU, Choirul Anam yang juga hadir di acara Haul Mbah Wahab sempat mencontohkan lagu itu seperti saat awal dikenal.
Sementara sekarang lagu tersebut diaransemen ulang dengan lebih rancak, tegas laiknya lagu-lagu perjuangan.
"Lagu Hubbul Wathon di masa Mbah Wahab berbeda dengan yang dinyanyikan sekarang di acara- acara NU. Tapi syairnya sama," kata Choirul.
Rencananya, lagu Hubbul Wathon akan ditetapkan sebagai lagu perjuangan nasional pada peringatan Hari Pahlawan 10 November 2016 mendatang. Mensos menyatakan tim sudah menyiapkan aransemen dan partiturnya. "Tinggal menunggu persetujuan keluarga Mbah Wahab," kata Khofifah.