Gus Ipul Tunggu Penjelasan Mendikbud Soal Full Day School
- lucky aditya ramadhan/VIVA
VIVA.co.id – Wacana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, terkait penerapan full day school untuk sekolah di Indonesia mendapat tanggapan beragam. Salah satunya dari Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul.
Ia mempertanyakan konsep full day school (sekolah seharian penuh) yang ditawarkan Muhadjir Effendy, pasalnya andai jadi diterapkan konsep itu harus melihat kultur masyarakat masing-masing. "Rinciannya harus jelas, di Jatim (Jawa Timur) banyak anak sekolah dasar di pagi hari, sorenya madrasah diniyah di pondok pesantren itu kan termasuk full day school juga," kata Gus Ipul di Malang, Kamis, 11 Agustus 2016.
Selain itu pria yang siap maju di Pilkada (pemilihan kepala daerah) Jatim 2018 ini, mencontohkan kegiatan Pramuka juga bisa disebut bagian dari full day school. "Atau pagi sekolah siang aktif digerakan Pramuka itu juga bisa jadi full day scholl," ujar Gus Ipul.
Ia menyebut pendidikan masa kini memang membutuhkan pendidikan karakter. Jika dulu pendidikan karakter bisa dilakukan di tanah lapang, atau sungai, dengan bermain. Saat ini bisa disiasati dengan gerakan Pramuka di lingkungan sekolah.
"Dahulu murid dan guru selepas sekolah di waktu senggang, dibuat bermain di sungai dengan berbagai permainan tradisional seperti bedil-bedilan (tembak-tembakan), bermain obak, jumprit singit sekarang kan tidak ada tempatnya digantilah dengan Pramuka, itu juga full day school," ujar Gus Ipul.
Ia meminta masyarakat untuk tidak khawatir terlebih dahulu dengan konsep full day school. Menurutnya Mendikbud sendiri belum merinci konsep full day scholl yang dimaksud seperti apa.
"Semoga full day school itu bukan pembelajaran yang membebani murid. Sekarang banyak yang stres dengan sekolah saat ini. Jadi kita tunggu definisi full day sSchool dulu lah," ucap Gus Ipul.
Andai Muhadjir Effendy menerapkan full day school di seluruh Indonesia, Gus Ipul menyarankan harus ada pembenahan di berbagai sektor. "Kalau hanya nambah jam pelajaran tanpa ada kurikulum tanpa ada instrumen pendukung, tanpa ada perbaikan kualitas dan jumlah guru, tanpa ada konten yang pas malah akan rancu," ujar Gus Ipul.
Ditanya tentang kesiapan Jatim dengan penerapan full day school ia kembali menegaskan menunggu konsep dari Mendikbud. "Soal kesiapan dilihat dulu konsep full day school seperti apa, apakah di lokal sudah ada, belum tentu yang diterapkan di Kota Malang bisa diterapkan di Surabaya, Trenggalek, Jombang, dan Probolinggo itu cocok," kata Gus Ipul.