Komnas HAM Ungkap Penyebab Bentrokan di Karo
- VIVA.co.id/ Foe Peace Simbolon
VIVA.co.id – Natalius Pigai, ketua Tim Pemantauan dan Penyelidikan Peristiwa Bentrok Karo dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), menyebutkan Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, merupakan desa adat di Tanah Karo.
Menurut dia, bentrokan yang terjadi di desa itu, Jumat, 29 Juli 2016, lantaran masyarakat setempat menentang desanya dijadikan lahan relokasi mandiri pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung, Sumatera Utara.
Kebijakan relokasi dianggap menganggu keutuhan komunitas warga Desa Lingga. Hal itu juga dinilai akan berdampak pada pergeseran tatanan budaya, dan akan menghilangkan potensi ekonomi, di mana pertanian sebagai mata pencaharian utama.
"Bayangkan, satu-satunya desa yang dijadikan desa adat, dianggap bangunan warisan oleh pemerintah, kemudian akan dijadikan tempat relokasi," katanya di kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 11 Agustus 2016.
Menurutnya, jika Desa Lingga dijadikan tempat relokasi pengungsi maka akan terjadi pergeseran budaya dan ekonomi di dalamnya. Sebab, setiap desa di Karo dikuasai oleh marga sehingga jika relokasi ke Desa Lingga, akan ada penetrasi kultur serta marga. "Ini juga menjadi ancaman serius terhadap pergeseran ekonomi," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan, banyak dapat laporan tentang masih banyak tempat lain di Tanah Karo yang berpotensi konflik serupa akibat relokasi.
Lantaran itu, Komnas HAM menyarankan agar pemerintah, melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), membuat peraturan relokasi yakni ke lahan yang kosong atau lahan baru yang disediakan oleh negara.
Sebelumnya diberitakan, bentrokan terjadi antara warga dan polisi di Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Jumat malam, 29 Juli 2016.
Bentrokan bermula dari peristiwa demonstrasi besar-besaran oleh warga Desa Lingga, yang menentang desanya dijadikan lahan relokasi mandiri pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung, Sumatera Utara. Akibat bentrokan, seorang warga tewas.
(ren)