Polisi Usut Perusakan Gua Maria Sendang Sriningsih
- ANTARA/Jessica Wuysang
VIVA.co.id – Perusakan atribut keagamaan tidak saja terjadi di Gereja Katolik Santo Yusuf Pekerja di Minggiran, Palwikan, Klaten, Jawa Tengah. Perusakan simbol dan benda yang digunakan untuk ibadah umat Katolik juga terjadi di tempat ziarah Gua Maria Sendang Sriningsih, yang berada di Desa Gayamharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman. Perusakan terjadi pada Selasa 9 Agustus 2016 sore.
Akibat perusakan tersebut salah satu relief jalan salib mengalami kerusakan. Ada bagian kepala salah satu relief tokoh suci perempuan yang dirusak di pemberhentian X.
"Pada pukul sekitar 16.00 WIB saya ditelepon warga yang memberi tahu kalau ada relief di pemberhentian X cuil di bagian kepala," ujar Pengelola Tempat Ziarah Gua Maria Sendang Sriningsih, Waluyo, di Prambanan Sleman, Yogyakarta, Kamis 11 Agustus 2016.
Setelah mendapatkan telepon tersebut, Waluyo mengaku mendatangi lokasi dan ternyata informasi tersebut benar. Salah satu relief yang menggambarkan sosok perempuan sudah cuil di bagian kepala.
"Cuilnya tidak hanya sedikit di bagian kepala. Kelihatan tindakan itu disengaja," ujar dia.
Romo Paroki Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga, FX Cahyo Handoko Pr mengungkapkan pihaknya telah mengecek ke lokasi dan kerusakan pada relief sebenarnya tidak besar. Cuil ada di relief di pemberhentian X. Â
"Hanya cuil kecil saja. Yang cuil juga bukan relief Bunda Maria," kata FX Cahyo Handoko Pr.
Dia menjelaskan memang kondisi rute jalan salib saat itu dalam kondisi sepi sehingga tidak diketahui soal adanya tindak-tanduk yang mencurigakan.
"Tidak ada yang melihat. Kalau hari itu dan di jam-jam itu memang sepi," katanya.
Pascakejadian, Kepolisian dari Polda DIY sudah mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP. Hadir pula pihak dari Kemenag Klaten.
Sementara itu, Wakil Kepala Polda (Wakapolda) DIY, Kombes Polisi Abdul Hasyim Ghani, menyampaikan pihaknya telah mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP dan mengumpulkan bukti-bukti. Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab dan motif perusakan.
"Kami masih melakukan penyelidikan. Kami mengumpulkan intelijen dan Babin Kamtibmas untuk membahas terkait permasalahan itu," kata Abdul.
Dia juga meminta agar masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan adanya perusakan ini. Saat ini kerusakan pada bagian relief sudah mulai diperbaiki dengan menggunakan gipsum dan lem. Aktivitas ziarah di lokasi masih terus bisa berjalan.
Â
(ren)