PGRI Serukan Siswa Penganiaya Guru Jangan Diterima Sekolah

Pelaku kekerasan. Foto ilustrasi.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id – Aksi penganiayaan seorang guru di SMKN 2 Makassar yang dilakukan orang tua dan siswa terus menuai kecaman. Meski kini kepolisian telah menetapkan status tersangka terhadap Adnan Ahmad (43) dan anaknya, MA, karena menganiaya guru namun kritik terus bergulir.

Debat Kandidat Pilgub Sulsel Diwarnai Bentrokan Antarpendukung

Salah satunya dilontarkan oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulawesi Selatan. Dalam orasi yang digelar di Mapolsek Tamalate Makassar, Kamis, 11 Agustus 2016, mereka menyerukan agar MA, siswa yang ikut menganiaya gurunya Dasrul di SMKN 2 Makassar disanksi tegas.

"Pelakunya harus dipidana dan dikeluarkan sekolah dan tidak diterima di sekolah negeri di Makassar," kata Ketua PGRI Sulawesi Selatan Wasir Thalib.

Viral Video Pria Tertikam Badik Sendiri Hingga Tewas, Pesta Pernikahan Jadi Berujung Duka

Kecaman juga datang dari Ketua Dewan Pendidikan Sulawesi Selatan Adi Suriadi Culla. Ia menganggap penganiayaan guru itu telah mencoreng dunia pendidikan di Makassar.

"Orangtua siswa tidak boleh menyelesaikan di luar aturan sekolah apalagi sampai main hakim sendiri, maka pelaku harus menaggung konsekuensinya. Kalaupun ada masalah menyangkut siswa dan guru harus diselesaikan di sekolah itu," katanya.

Momen Kaesang Kumpul Generasi Muda Sidrap Bahas Kesehatan hingga Jadi Konten Kreator

Ikatan Alumni Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar (IKA FT UNM) juga mendesak kepolisian agar memberikan sanksi tegas kepada pelaku yang main hakim sendiri terhadap gurunya.

"Kita harus menegakkan kehormatan dan wibawa guru. Kami turut prihatin atas perlakuan terhadap guru tersebut, semoga yang bersangkutan bisa diproses sesuai hukum yang berlaku," katanya.

Peristiwa peganiayaan terhadap guru arsitektur di SMKN 2 Makassar bernama Dasrul (52) terjadi pada Rabu, 10 Agustus 2016. Kejadian dipicu sang guru mengusir MA dari ruang kelas, lantaran ia tidak membawa alat dan buku saat pelajaran.

Tak terima diusir dari kelas, MA pun menendang pintu kelas dan mengeluarkan kata kasar kepada gurunya, Dasrul pun emosi lalu menampar mulut MA. MA pun menelepon orang tuanya bahwa ia dipukul dan diusir dari kelas.

Atas laporan itu lah, Adnan Ahmad, orang tua MA, pun menuju ke sekolah dan langsung menganiaya Dasrul. "Dia terlalu nyolot saat kami bertemu. Jadi saya langsung tonjok mukanya, padahal saya cuma mau tanya kenapa begitu caranya mendidik," kata Adnan di kepolisian.

Calong Gubernur Sulsel Nomor Urut 1, Danny Pomanto menyalurkan hak pilihnya di TPS Kota Makassar didampingi sang istri, Indira Yusuf Ismail.

Cagub Sulsel Danny Pomanto Optimis Menang Mengalahkan Adik Menteri Pertanian di Pilkada

Calon Gubernur Mohammad Ramadhan Pomanto, sangat yakin mengalahkan lawanya di Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Sulawesi Selatan 2024. Lawannya adik Menteri Pertanian.

img_title
VIVA.co.id
27 November 2024