Petisi Online 'Full Day School', Mendikbud: Wong Baru Ide
- VIVA/Lucky Aditya
VIVA.co.id - Petisi Online yang dibuat Deddy Mahyarto Kresnoputro untuk menolak 'full day school' seperti gagasan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy hingga saat ini, 9 Agustus 2016, telah mencapai 27.241 pendukung.
Dalam petisi tersebut, Deddy yang merupakan orangtua salah satu siswa menganggap, alasan Mendikbud ingin menerapkan konsep 'full day school' untuk mencegah hal negatif salah kaprah. Menurutnya justru orangtualah yang lebih perlu belajar bagaimana mengarahkan anak agar tidak terjerumus ke hal-hal bersifat negatif.
"Terima kasih atas concernnya bapak, tapi kalau hal ini yang perlu belajar adalah orangtuanya, untuk mengarahkan anak agar tidak terjerumus ke hal-hal yang bersifat negatif," tulisnya dalam website www.change.org
Dalam petisinya, Deddy juga menulis "Belum selesai kita membenahi masalah kurikulum yang kerapkali diacak-acak, sekarang muncul wacana untuk Anak Sekolah Sehari Penuh, dengan alasan pendidikan dasar saat ini tidak siap menghadapi perubahan jaman yang begitu pesat," dalam website www.change.org.
Menanggapi hal ini, Mendikbud Muhadjir Effendi yang ditemui di Kawasan SCBD, Jakarta, 9 Agustus 2016, mengapresiasi atas kritik dan saran yang disampaikan masyarakat atas wacana yang dia gulirkan tersebut.
"Saya malah curiga kalau orang baru diberitahu langsung diterima. Itu kritis. Saya juga senang kalau itu diuji betul, jadi nanti benar-benar matang," kata Muhadjir.
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini mengaku tidak terbebani dengan banyaknya petisi yang digulirkan publik melalui change.org.
"Wong ini baru ide. Ada proses nanti. Tapi intinya ini baru ide. Saya terima kasih atas respons masyarakat. Dan kami akan susun yang lebih menyeluruh, lebih utuh, dan nanti akan saya sampaikan lagi ke masyarakat, biar ada uji," ujarnya.
Sementara mengenai apakah ide ini dilanjutkan atau tidak, menteri yang baru dilantik ini mengaku semua akan dikaji untuk kepentingan bangsa. Ia tak masalah apakah wacana ini dilanjutkan atau tidak.
"Kalau tidak ya tidak apa-apa. Saya akan cari pendekatan lain. Tapi sekali lagi poin saya ini saya lakukan untuk kepentingan bangsa, demi menyiapkan generasi muda yang lebih bagus, lebih memiliki daya kompetisi, 18 karakter itu. Dan itu sebagai perintah Presiden, bukan saya mengada-ada. Kalau ini belum bisa dilaksanakan, akan saya cari cara yang lain," ujar Muhadjir.