Pria di Bali Tewas karena Dengar Musik di Headset

Selasa, 9 Agustus 2016 - 18:22 WIB
Oleh :
Ledakan di Duren Sawit
Ledakan di Duren Sawit
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
Photo Mini 1
VIVA.co.id
- Seorang pria di Ubung Denpasar Bali ditemukan tewas di kamarnya dalam keadaan bagian dada membiru. Diduga penyebab utama kematian ini adalah arus pendek yang timbul dari
headset
yang menempel di telinga korban yang digunakannya sembari mengisi daya telepon seluler.


Dari pemeriksaan, pria malang bernama Sony Prasetya (31 tahun) itu ditemukan rekannya sendiri di kamar mess miliknya di UD Surya Karoseri Jalan Cokroaminoto Denpasar.


Kapolsek Denpasar Barat Komisaris Polisi Wisnu Wardana mengatakan tidak ada tanda kekerasan apa pun di tubuh korban. Bahkan pengakuan rekan korban, saat ditemukan tubuh Sony sudah kaku dan dingin.


"Kabel
headset
masih terpasang di telinga korban. Kabel charger juga masih tersambung ke kabel listrik," kata Wisnu, Selasa, 9 Agustus 2016.
Baca Juga :
Setop, Jangan Lagi Tidur di Samping Ponsel yang Diisi


Baca Juga :
Diciptakan Mantel yang Bisa Isi Baterai Ponsel
‎Karena itu guna memastikan penyebab kematian, jasad Sony akan menjalani autopsi di RS Sanglah Denpasar. "Kami masih menunggu persetujuan (keluarga) untuk itu," ujar Wisnu.

Baca Juga :
Ini Bahayanya Tidur dengan Ponsel di Bawah Bantal

Sementara itu, Kepala Instalasi Forensik RSUP Sanglah Denpasar, dr Dudut Rustyadi menyebutkan jika luka yang dialami di tubuh korban mirip dengan ciri-ciri luka bekas tersengat listrik.


Menurut Dudut, ponsel yang masih tersambung ke kabel listrik bukan tidak mungkin menyebabkan irama jantung korban terganggu. ‎Apalagi, Dudut melanjutkan, pada diri korban juga ditemukan tanda-tanda mati lemas.


Hal itu diduga terjadi oleh arus listrik yang mengalir ke ponsel dan menimbulkan energi panas, sehingga saat diletakkan di dada bisa mengakibatkan gangguan pada irama jantung.

Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurut Dudut, ponsel yang masih tersambung ke kabel listrik bukan tidak mungkin menyebabkan irama jantung korban terganggu. ‎Apalagi, Dudut melanjutkan, pada diri korban juga ditemukan tanda-tanda mati lemas.
Halaman Selanjutnya