Menkumham: Indonesia Kewalahan Hadapi Imigran
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna Laoly mengatakan, pertemuan dengan Menteri Kehakiman Australia, Michael Keenan, juga membicarakan soal keberadaan para pengungsi dan imigran yang masuk ke Indonesia. Menurut Yasonna, keberadaan para imigran di Indonesia sudah mulai meresahkan.
"Kita urus rakyat kita susah. Ditambah pengungsi lagi. Ada bupati sudah komplen," kata Yasonna di Jakarta, Selasa, 9 Agustus 2016.
Selain itu, keimigrasian Indonesia memiliki banyak keterbatasan untuk menampung para imigran dan pengungsi. Dia mengungkapkan bahwa rumah detensi imigrasi (tempat penampungan sementara) sudah over kapasitas.
"Community para pengungsi mengakibatkan masalah sosial," katanya menambahkan.
Yasonna mengakui, Indonesia hanya menjadi negara persinggahan para imigran. Namun, situasi itu tetap membuat pemerintah kewalahan. Oleh karena itu, ia menjadikan Australia sebagai salah satu negara yang bisa dijadikan contoh dalam mengambil kebijakan.
"Australia punya kebijakan tetap, mereka tidak seperti dulu. Mereka sangat ketat menerima orang asing, ilegal migran," ujarnya.
Politikus PDIP ini berharap, organisasi internasional yang menangani pengungsi dan para imigran International Organization for Migration (IOM) dan United Nations High Commissioner for Refugees, (UNHCR) bisa benar-benar membantu para pengungsi mendapat suaka dari negara ketiga yang menjadi tujuan mereka.
"Mereka terkesan lambat. Sudah ada yang dikirim ke Australia, Amerika dan Eropa. Tapi jumlahnya masih sedikit."
(mus)