Tinggal Enam hari, Keluarga Sandera Abu Sayyaf Khawatir

Tuntut pembebasan 11 sandera WNI oleh Abu Sayyaf.
Sumber :
  • ANTARA/Wahyu Putro A

VIVA.co.id - Genap 51 hari sudah, tujuh warga negara Indonesia yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di Tugboat Charles asal Samarinda Kalimantan Timur masih disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina.

Belum ada kejelasan apa pun soal pembebasan mereka. Sementara tenggat waktu pembayaran tebusan pada 15 Agustus 2016, semakin dekat. "Kami mohon bantuan pemerintah. Sekarang waktu tersisa enam hari lagi untuk pembayaran tebusan," kata seorang keluarga korban sandera Abu Sayyaf, Nurhasanah, Selasa, 9 Agustus 2016.

Baca Juga:
Ini Identitas Tiga WNI yang Diculik Abu Sayyaf
Kisah Pelaut RI yang Dicegat Dua Kelompok Abu Sayyaf
Pemerintah Jamin Dampingi Keluarga Sandera Abu Sayyaf

Nurhasanah dan seluruh keluarga korban sandera kini cuma bisa berharap. Doa bersama yang digelar oleh perusahaan tempat para ABK TB Charles, PT Rusianto, tak mampu menutup kekhawatiran mereka.

"Kami minta keluarga kami dikembalikan," kata Nurhasanah.

Sejauh ini, proses pembebasan ketujuh sandera yang disandera sejak 22 Juni 2016 itu, memang belum ada titik terang. Baik perusahaan maupun pemerintah masih melakukan proses diplomasi dengan pemerintah Filipina.

Sepanjang Juni hingga Juli 2016, kelompok Abu Sayyaf telah menyandera setidaknya 10 WNI yang bekerja di kapal. Tujuh WNI pertama dibajak dari kapal TB Charles saat melintas di Kepulauan Jolo Filipina pada tanggal 22 Juni 2016.

Dan yang kedua adalah tiga WNI yang bekerja di kapal ikan berbendera Malaysia, LLD 113/5/F. Ketianya dibajak di perairan Lahat Datu Malaysia pada Sabtu, 10 Juli 2016.

Situasi Makin Memburuk, TKI di Suriah Kembali Dipulangkan

M Asri Satar/Samarinda