Bentrokan Warga dengan Polisi, Kapolres Karo Dicopot

Jakmania rusuh di Senayan
Sumber :
  • viva.co.id / Anry Dhanniary
VIVA.co.id
- Kerusuhan berakhir dengan bentrok antara warga dengan pihak Kepolisian di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, yang mengakibatkan seorang warga tewas, ternyata berdampak dengan pencopotan terhadap Kapolres Karo, AKBP Pangasian Sitio.


Kini, posisi Kapolres Karo, digantikan oleh AKBP Rio Nababan dan sudah dilakukan serah terima jabatan (Sertijab) di Markas Polda Sumatera Utara, Senin 8 Agustus 2016.


"Serah terimanya tadi pagi," ungkap Kasubbag Penerangan Masyarakat Bidang Humas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan kepada wartawan di Medan, Senin sore.
Kapolri Duga Kerusuhan di Tanjungbalai Juga Bermotif Ekonomi


Polisi Tetapkan 7 Tersangka dalam Kerusuhan Tanjungbalai
Rio sebelumnya menjabat Kasubdit I Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumatera Utara. Sedangkan AKBP Pangasian Sitio yang baru menjabat sekitar tiga bulan sebagai Kapolres Karo, ditarik di Polda Sumatera Utara tanpa ada jabatan.

Kapolri Imbau Netizen Tak Sebarkan Isu Kebencian

Namun, pencopotan AKBP Pangasian Sitio sebagai Kapolres Karo, terkait bentrokan warga dengan polisi yang terjadi pada Jumat malam, 29 Juli 2016, lalu dibantah oleh AKBP MP Nainggolan. Dia menyebut, pergantian Kapolres Karo murni mutasi.


"Tidak, bukan dicopot karena itu (kerusuhan). Tetapi, ini mutasi," bantah MP Nainggolan.


Diketahui, akibat kerusuhan tersebut menyebabkan Pangasian dan sejumlah personel Polres Karo telah diperiksa Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri dan Polda Sumut.


Sebelumnya, bentrokan awalnya dimulai dengan peristiwa demontrasi besar-besaran oleh warga Desa Lingga Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, yang menentang desanya dijadikan lahan relokasi mandiri pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung, Sumatera Utara. Demonstrasi itu pun berlanjut kepada bentrokan antara warga dan polisi. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya