Nasib Rasionalisasi 1 Juta PNS di Tangan Menpan RB Baru
- Fraksi PAN
VIVA.co.id - Saat menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Yuddy Chrisnandy, berencana melakukan rasionalisasi satu juta Pegawai Negeri Sipil (PNS). Langkah itu dilakukan karena jumlah pegawai sudah melebihi batas normal.
Kini, Yuddy yang juga politisi Partai Hanura, resmi dicopot oleh Presiden Joko Widodo pada 27 Juli 2016. Penggantinya adalah politisi PAN, Asman Abnur. Usai menghadap Jokowi, Asman sempat disinggung juga terkait nasib rasionalisasi PNS.
"Kita belum sampai ke situ (rasionalisasi 1 juta PNS) ya karena saya masih baru, ini masih kita input dulu. Segeralah pokoknya," kata Asman di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 5 Agustus 2016.
Moratorium penerimaan PNS, hingga kini juga masih dikaji. Rasionalisasi PNS, salah satunya dengan moratorium ini. Asman Abnur mengatakan, institusinya masih mencocokkan data terlebih dahulu mengingat ada perbedaan.
"Masih didata detail yang kabupaten kota dan provinsi belum nyambung. Antara provinsi dengan badan kepegawaian belum nyambung. Di daerah banyak yang mau naik pangkat, masa disuruh fotokopi lagi, masa sudah kerja 10 tahun," kata Asman.
Sebelumnya, pemerintah berencana melakukan rasionalisasi dan evaluasi jumlah pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN), khususnya PNS. Rencana rasionalisasi jumlah PNS itu akan dimulai tahun depan hingga 2019 mendatang.
Yuddy Chrisnandi menjelaskan, jumlah ideal ASN yang PNS sesuai jumlah penduduk dan besaran APBN, adalah 1,5 persen dari total jumlah penduduk Indonesia yang saat ini sekitar 250 juta jiwa, atau setara dengan 3,5 juta pegawai.
"Kami sudah minta ke Kementerian Keuangan untuk mulai mencadangkan anggaran untuk rasionalisasi pegawai. Jumlahnya sedang kita hitung, tetapi rasionya kurang lebih, jumlah pegawai pemerintah yang PNS itu kurang lebih 1,5 persen dari jumlah penduduk sekarang ini," kata Yuddy, Rabu, 18 Mei 2016.
Yuddy menerangkan, dari data yang ada saat ini, jumlah ASN dan PNS mencapai 4,7 juta, sehingga melebihi angka ideal itu.
"Sekarang statistiknya 4.750.000 lebih. Berarti, kelebihan satu juta. Dari kelebihan satu juta ini, tentu ada yang pensiun sampai dengan 2019, diperkirakan yang pensiun 520 ribu orang. Berarti, ada sekitar 500 ribu lagi."
(mus)