Kapolri: Jaringan Bahrun Naim Berencana Serang Singapura
Jumat, 5 Agustus 2016 - 16:47 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/ Dwi Royanto.
VIVA.co.id
- Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyatakan, enam terduga teroris jaringan Bahrun Naim yang ditangkap tim Densus 88 di Batam, Kepulauan Riau, telah merencanakan sejumlah aksi bom pada Desember 2016. Aksi itu akan dilakukan di Batam dan Singapura.
Tito menyatakan, enam orang jaringan Katibah Gigih Rahmat (KGR) ini diduga mendapat pendanaan dan perintah langsung dari Bahrun Naim yang berada di Suriah. Keenam tersangka berinisial GRD, TS, EK, T, HTY dan HTS.
Tito menyatakan, enam orang jaringan Katibah Gigih Rahmat (KGR) ini diduga mendapat pendanaan dan perintah langsung dari Bahrun Naim yang berada di Suriah. Keenam tersangka berinisial GRD, TS, EK, T, HTY dan HTS.
"Perintahnya adalah melakukan serangan di Singapura dan Batam. Catat itu, itu rencana serangannya yang berhasil kami gagalkan," kata Tito di Semarang, Jawa Tengah, Jumat, 5 Agustus 2016.
Jaringan KGR dipimpin oleh tersangka GRD yang memiliki keterkaitan langsung dengan pelaku bom bunuh diri di Markas Polresta Solo, Nur Rohman. GRD dan Nur Rohman pernah menerima dua Uighur secara ilegal dari Malaysia ke Indonesia.
"Nur Rohman pernah datang ke Batam atas perintah Arif Hidayatullah yang kami tangkap di Bekasi untuk menyeberangkan dua orang Uighur bernama Ali dan Doni," kata Tito.
Saat ini, Ali masih ditahan di Jakarta. Dia bersama Arif Hidayatullah ditangkap Densus 88 di Bekasi, Jawa Barat. Sementara Doni sudah dideportasi ke China.
Dengan ditangkapnya enam tersangka itu, menurut Tito, semakin memperjelas rencana kelompok jaringan Bahrun Naim. Termasuk diketahuinya rencana serangan bom di Batam dan Singapura.
"Jadi jelas ini terkait dengan bom Solo Nur Rohman maupun rencana pengeboman bulan Desember oleh Arif Hidayatullah yang terkait langsung dengan jaringan Uighur yang ada di Malaysia, China, Indonesia dan Thailand, " kata Tito.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Perintahnya adalah melakukan serangan di Singapura dan Batam. Catat itu, itu rencana serangannya yang berhasil kami gagalkan," kata Tito di Semarang, Jawa Tengah, Jumat, 5 Agustus 2016.