Usai Penangkapan Batam, Densus 88 Segera Lakukan Geledah
Jumat, 5 Agustus 2016 - 16:25 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Maulana Surya
VIVA.co.id
- Detasemen Khusus 88 Antiteror berhasil mengamankan enam orang terduga teroris di wilayah Batam, Kepulauan Riau, Jumat pagi, 5 Agustus 2016.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigadir Jenderal Polisi Agus Riantor mengatakan, keeman orang itu ialah GRD, TS, EK, T, HTY dan HTS. Mereka merupakan kelompok KGR (Kitabah Gonggong Rebus) yang masih terkait juga dengan bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta beberapa waktu lalu.
Agus menyebut pihak Densus 88 masih mengembangkan penangkapan ini. Salah satunya adalah dengan melakukan penggeledahan di beberapa lokasi. Namun dia tidak menyebutkan lokasi-lokasi penggeledahan itu.
"Siang ini (polisi) akan melakukan penggeledahan dilokasi yang sudah ditentukan penyidik dalam hal ini Densus jadi tunggu perkembangan," kata Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Agus menuturkan, bahwa pimpinan KRG adalah BRG. Dia tercatat pernah menampung dua orang anggota kelompok jaringan teroris asal Uighur yaitu D yang sudah dideportasi dan A yang telah ditangkap.
"BRG fasilitator yang ingin gabung ke Suriah. Kemudian yang berikut masih terus kita dalami BRG duga menjadi penerima dan penyalur dana kegiatan radikalisme yang berasal dari Bahru Naim (BN)," katanya.
Tak hanya itu, kata dia, BRG merencanakan penyerangan di beberapa tempat atas perintah Bahrun Naim. Termasuk merencanakan bom bunuh dini dengan sasaran tempat keramaian hingga objek vital termasuk kantor polisi. Selain itu, dia juga berperan mengembangkan sel teroris di Indonesia bahkan hingga Asia Tenggara.
Baca Juga :
Polri Belum Mau Evaluasi Densus 88
"Siang ini (polisi) akan melakukan penggeledahan dilokasi yang sudah ditentukan penyidik dalam hal ini Densus jadi tunggu perkembangan," kata Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Agus menuturkan, bahwa pimpinan KRG adalah BRG. Dia tercatat pernah menampung dua orang anggota kelompok jaringan teroris asal Uighur yaitu D yang sudah dideportasi dan A yang telah ditangkap.
"BRG fasilitator yang ingin gabung ke Suriah. Kemudian yang berikut masih terus kita dalami BRG duga menjadi penerima dan penyalur dana kegiatan radikalisme yang berasal dari Bahru Naim (BN)," katanya.
Tak hanya itu, kata dia, BRG merencanakan penyerangan di beberapa tempat atas perintah Bahrun Naim. Termasuk merencanakan bom bunuh dini dengan sasaran tempat keramaian hingga objek vital termasuk kantor polisi. Selain itu, dia juga berperan mengembangkan sel teroris di Indonesia bahkan hingga Asia Tenggara.
Baca Juga :
Densus Geledah Rumah Teroris di Batam, Sita Sejumlah Bukti
Mulai dari uang, komputer dan airsoft gun mirip senapan AK-47.
VIVA.co.id
9 Agustus 2016
Baca Juga :