Wiranto: Indonesia Negara Berdaulat, Masa Disetir Abu Sayyaf

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto.
Sumber :
  • Moh. Nadlir/VIVA.co.id
VIVA.co.id
- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto, menegaskan operasi pembebasan 10 sandera oleh kelompok Abu Sayyaf, tetap dilakukan. Walau pihak penyandera memberi waktu tenggat pemberian uang tebusan, tapi Wiranto memastikan tidak akan menanggapi itu.


"Ya enggak usah (beri tebusan hingga waktu tenggat).
Biarin
saja dia
ngomong
RI Tetap Prioritaskan Keselamatan 10 WNI Sandera Abu Sayyaf
, apa yang penting operasi pembebasan sandera terus berjalan. Jangan kita disetir oleh mereka. Kita pemerintah yang berdaulat masa disetir sama perampok-perampok itu, titik," tegas Wiranto, usai mendampingi Presiden Joko Widodo membuka Rapat Koordinasi Nasional VII Tim Pengendalian Inflasi Daerah 2016, di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Kamis, 4 Agustus 2016.
Patroli Maritim 3 Negara Jangan Sekadar Pepesan Kosong

Wiranto meminta semua pihak untuk tidak langsung mempercayai adanya informasi-informasi yang tersiar terkait para sandera. Termasuk adanya kabar yang menyebut kalau salah satu sandera sakit sehingga sandera itu diberi kesempatan menghubungi keluarganya.
Amankan Laut Sulu, Tiga Negara Sepakat Kerja Sama


Menurut dia, informasi itu hanya akal-akalan dari kelompok tersebut. Wiranto mengaku, sudah menjelaskan itu ke pihak keluarga.


"Saya sudah ketemu sama keluarga, sudah ada pertemuan. Sakit segala macam itu kan informasi dari mereka kamu percaya nggak yang
diomongin
mereka, kamu percaya nggak," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya