Perempuan Bernama Y Kini Kuliah di UNY
Selasa, 2 Agustus 2016 - 16:13 WIB
Sumber :
- Daru Waskita/ VIVA.co.id
VIVA.co.id
- Perempuan asal Yogyakarta ini sempat menghebohkan karena memiliki nama Y. Tak ada nama belakang atau pun huruf lain yang menyertai namanya itu. Dalam semua dokumen kenegaraan, seperti Kartu Tanda Penduduk atau ijazah, juga terlihat hanya satu huruf, Y.
Baca Juga :
Di Toko Ini Anda Bisa Bawa Anjing Peliharaan
Kini pelajar SMKN 2 Yogyakarta itu telah menamatkan sekolah, dan melanjutkan studi ke Universitas Negeri Yogyakarta. Y dinyatakan lulus dalam seleksi mandiri ujian tulis dan diterima di program studi Pendidikan Teknik Mekatronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
"Untuk masuk ke UNY harus dua kali ikut ujian setelah, dua kali gagal menembus UNY melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN. Namun lulus saat seleksi mandiri ujian tulis," kata warga Gedongkiwo ini di rumahnya, Selasa, 2 Agustus 2016.
Menurut Y, saat pengumuman seleksi mandiri ujian tulis, dia enggan melihat pengumuman di media massa, karena merasa pesimistis untuk diterima. "Namun ada teman saya yang melihat pengumuman di media, dan nama saya ada. Kemudian ayah saya melakukan pengecekan, dan akhirnya memang (benar) diterima," ujarnya.
Perempuan kelahiran Yogyakarta 7 Desember 1997 itu juga berkisah, selepas lulus sekolah, dia mengisi waktu luangnya dengan bekerja di salah satu swalayan di Yogyakarta.
Di tengah kesibukannya itu, Y tetap menyempatkan diri belajar agar siap menghadapi seleksi mandiri ujian tertulis. Maklum, seleksi ini menjadi kesempatan terakhir buatnya diterima di perguruan tinggi negeri, setelah gagal pada dua jalur seleksi nasional, yaitu Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri.
Menyadari peluang ini menjadi yang terakhir, Y pun giat memanfaatkan waktu saat dia tak sedang bekerja untuk belajar. "Ya memanfaatkan waktu luang yang ada untuk belajar," katanya.
Menanggapi diterimanya Y di perguruan tinggi negeri, pasangan Slamet Sugiyono dan Parjiyem yang berprofesi sebagai penjual kudapan merasa bangga. Slamet mengatakan, sejak tingkat dasar Y memang selalu menunjukkan prestasi yang baik.
“Selalu masuk rangking 10 besar di sekolah sejak SD hingga SMK,” kata Slamet.
Menurutnya, keinginan Y untuk kuliah selepas SMK sangat kuat sehingga ditempuhlah semua jalur untuk bisa diterima. Parjiyem juga berharap putrinya bisa memperoleh beasiswa Bidik Misi karena saat duduk di SMK telah mendapatkan akses ke beasiswa itu.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurut Y, saat pengumuman seleksi mandiri ujian tulis, dia enggan melihat pengumuman di media massa, karena merasa pesimistis untuk diterima. "Namun ada teman saya yang melihat pengumuman di media, dan nama saya ada. Kemudian ayah saya melakukan pengecekan, dan akhirnya memang (benar) diterima," ujarnya.