Buwas: Jika Haris Kontras Tidak Benar, Ada Konsekuensinya
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso menanggapi soal pengakuan terpidana mati Freddy Budiman yang dipublikasikan Koordinator KontraS, Haris Azhar, mengenai bisnis haram narkoba yang dilindungi sejumlah pejabat polisi dan BNN.
Budi mengatakan bahwa BNN sedang menyelidiki pengakuan itu, termasuk bakal mengundang Haris secara langsung.Â
"Khusus yang ada di BNN, kami telah memiliki langkah-langkah dan sampai saat ini kami sudah bekerja dan mendalaminya. Saya juga berterima kasih kepada Saudara Haris kalau memang itu benar, kami harus bersihkan oknum-oknum yang ada di BNN," ujar Buwas, sapaan Budi Waseso, saat ditemui di Kawasan Jakarta Timur, Selasa, 2 Agustus 2016.
Dia mengingatkan bahwa siapapun oknum BNN yang terlibat akan segera ditindak tegas. Namun yang disesalkan Kepala BNN itu adalah pengakuan yang baru diungkapkan setelah Freddy menjalani eksekusi mati. Padahal, dengan kasus demikian, Freddy bisa dianggap sebagai saksi kunci.
"Suatu komitmen yang telah kami bangun bila dicederai tidak akan diberi ampun atau dimaafkan dan ini merusak citra institusi yang satu kesatuan. Saya sesalkan kenapa ini diungkap setelah Freddy dieksekusi." kata Buwas.
Dia melanjutkan, BNN akan mengajak Haris untuk bekerja sama. Bahkan jika yang diungkapkan tersebut benar, Haris bakal diberikan penghargaan oleh BNN.
"Kepada Saudara Haris kalau itu benar kami berkomitmen akan menyelidiki ini dan tidak main-main untuk menindak tegas. Saya akan memberi penghargaan bila Saudara Haris berkata benar. Bilamana ini tidak benar akan ada konsekuensinya dan saya berharap ada buktinya," katanya. (ase)